Haji Faisal tidak serta-merta mengamini kedekatan Fuji dengan Asnawi, terutama jika itu berkaitan dengan hubungan yang lebih serius, seperti pernikahan.
Ia memiliki pandangan tegas tentang kriteria calon menantu idaman bagi anaknya.
Pertama-tama, Haji Faisal mengatakan bahwa calon suami Fuji haruslah seorang yang baik dan benar.
Bagi ayah yang peduli dengan anaknya, masa lalu yang kelam bukanlah hal yang diinginkan.
“Orang baik, orang benar, tidak mempunyai masa lalu yang gelap lah,” tegas Haji Faisal.
Namun, pandangan Haji Faisal tidak berhenti di situ. Ia juga menginginkan calon menantu Fuji memiliki kemampuan untuk melindungi putrinya dan menjadi seorang imam yang baik.
Selain itu, ia berharap calon suami tersebut mampu memimpin rumah tangganya dengan baik.
“Bisa melindungi anak saya dan bisa menjadi imam bagi anak saya, bisa memimpin rumah tangganya,” tambahnya.
Di samping itu, Haji Faisal juga ingin calon menantu Fuji mampu menyesuaikan diri dengan baik dalam keluarga mereka.
“Tentu bisa menyesuaikan diri juga lah dengan pihak keluarga anak saya seperti kami,” ungkapnya.
Haji Faisal juga membahas tentang usia pernikahan. Ia mengungkapkan kekhawatirannya terkait pernikahan di usia muda.
Menurutnya, menikah terlalu muda kurang baik untuk menjalani kehidupan rumah tangga.
“Karena terlalu muda kurang baik untuk berumah tangga, untuk mengarungi rumah tangga,” jelas Haji Faisal.
Ia menyampaikan harapannya agar Fuji menikah pada usia 23 atau 25 tahun, sesuai dengan kesepakatan yang telah mereka buat sebelumnya.
“Kalau saya berharap sesuai dengan pembicaraan saya selama ini sama dia (Fuji). Saya maunya dia menikah di umur 23 atau 25, itu sudah saya sampaikan ke dia dahulu, bukan sekarang, sepertinya kita sepakat,” tegasnya.
Meskipun Haji Faisal belum mengetahui kondisi saat ini, ia tetap mempertahankan pandangannya bahwa Fuji tidak seharusnya menikah pada usia muda.
Hal ini mencerminkan keprihatinan seorang ayah yang ingin yang terbaik untuk anaknya.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan