KABARKIBAR.ID- Kapal pinisi yang membawa 17 penumpang dilaporkan mengalami patah kemudi di wilayah Taman Nasional Komodo Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.

Dalam rangka menangani situasi tersebut, tim SAR Gabungan telah dikerahkan untuk melakukan pencarian dan pertolongan.

“Tim sudah diberangkatkan menuju lokasi,” ungkap Kepala Basarnas Maumere, Supriyanto Ridwan, yang juga bertindak sebagai Koordinator Misi SAR, di Maumere, Kabupaten Sikka, pada hari Selasa.

Informasi mengenai insiden ini diperoleh dari seorang penumpang kapal pinisi bernama Dragonet 01 pada pukul 10.00 Wita.

Kapal tersebut sedang dalam perjalanan dari Pulau Padar menuju Pulau Komodo, namun mengalami patah kemudi pada hari Selasa sekitar pukul 11.00 Wita.

Tim SAR Gabungan telah bergerak menuju lokasi kejadian dengan menggunakan kapal Rigid Inflantble Boat milik Pos SAR Manggarai Barat.

Hingga saat ini, belum diketahui dengan pasti kondisi para penumpang kapal tersebut karena Tim SAR Gabungan masih dalam perjalanan menuju titik kejadian.

Patahnya kemudi kapal pinisi ini tentu menjadi kejadian yang memprihatinkan.

Wilayah Taman Nasional Komodo Labuan Bajo merupakan salah satu destinasi wisata yang populer di Indonesia, terutama bagi pecinta alam dan penyelam.

Dengan keindahan alamnya yang memukau, banyak wisatawan lokal maupun mancanegara yang datang untuk menikmati kekayaan laut dan keindahan pulau-pulau yang tersebar di sekitarnya.

Namun, seperti halnya dengan setiap kegiatan di laut, ada risiko yang harus dihadapi.

Kapal pinisi yang merupakan ikon budaya Indonesia dan sering digunakan sebagai sarana transportasi di kawasan tersebut juga tidak lepas dari kemungkinan mengalami masalah teknis.

Patahnya kemudi kapal ini merupakan salah satu contoh kejadian yang tidak terduga namun harus segera ditangani untuk memastikan keselamatan para penumpang.

Dalam menghadapi situasi ini, tim SAR Gabungan yang terdiri dari berbagai instansi terkait bergerak dengan sigap.

Mereka telah menerima laporan dari salah seorang penumpang dan segera mengirimkan tim ke lokasi kejadian.

Penggunaan kapal Rigid Inflantble Boat yang dimiliki oleh Pos SAR Manggarai Barat memungkinkan tim untuk mencapai area yang sulit dijangkau dengan cepat dan efisien.

Tentang Kapal Pinisi

Kapal pinisi, dengan karakteristik yang unik dan megah, telah menjadi bagian penting dari sejarah maritim Indonesia.

Sebagai kapal tradisional yang berasal dari Sulawesi Selatan, kapal pinisi menjadi simbol kepiawaian masyarakat Suku Bugis dalam mengarungi lautan.

Kapal pinisi terkenal karena tampilan yang megah dan elegan.

Dua tiang utama dengan tujuh layar yang terdiri dari tiga layar di bagian depan, dua di bagian tengah, dan dua di bagian belakang, memberikan kesan yang memukau.

Namun, di balik keindahannya, kapal pinisi juga menyimpan sejarah dan keunikan tersendiri.

Sejarah kapal pinisi dapat ditelusuri hingga zaman dahulu kala, ketika suku-suku pesisir di Sulawesi Selatan menggunakan kapal-kapal tradisional ini untuk berlayar hingga ke berbagai belahan dunia.