KABARKIBAR.ID- Saddil Ramdani menjadi salah satu pemain yang berisiko masuk daftar pemain yang di-blacklist oleh pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, karena tindakan yang dianggap indisipliner.

Kontroversi ini bermula ketika Saddil Ramdani bereaksi emosional terhadap komentar negatif dari netizen yang mengkritik performanya.

Perbedaan penampilan Saddil Ramdani antara saat bermain di klub Sabah FC dengan ketika membela Timnas Indonesia menjadi sorotan utama para netizen.

Dalam unggahan di media sosial, Saddil Ramdani menyebutkan Shin Tae-yong yang dinilainya tidak memberikan kesempatan bermain yang cukup.

“Kenapa kalian membandingkan penampilan saya di timnas dan di klub? Tentu saja berbeda! Sebagai seorang pemain, saya butuh jam terbang dan kebebasan untuk bermain,” ujar Saddil Ramdani melalui akun media sosialnya.

“Impian itu ada di timnas kami? Tidak sama sekali! Kalian hanya melihatnya dari sudut pandang yang tidak masuk akal. Hanya bermain selama 15 menit, 20 menit, bahkan 7 menit, lalu kalian bilang saya tidak bisa bermain di timnas, saya tidak bisa, saya tampil buruk, main sembarangan, hanya melakukan dribel,” tambahnya.

Akibat ocehan di media sosial ini, Saddil Ramdani berpotensi mendapatkan sanksi dari Shin Tae-yong, bahkan tidak menutup kemungkinan masuk daftar blacklist.

Keputusan untuk memasukkan nama Saddil Ramdani dalam daftar blacklist akan menjadi kewenangan Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia.

Blacklist adalah tindakan drastis yang diterapkan oleh pelatih untuk menghindari pemain yang dianggap memiliki sikap yang merugikan tim.

Jika masuk dalam daftar blacklist, pemain tersebut tidak akan dipanggil atau diberikan kesempatan bermain di timnas dalam waktu yang belum ditentukan.

Bagi Saddil Ramdani, situasi ini menjadi peringatan penting untuk mempertimbangkan tindakan dan sikapnya sebagai pemain profesional.

Kontrol emosi dan menjaga etika di media sosial menjadi hal yang sangat penting dalam menjaga reputasi dan karier sepak bola.

Kedewasaan dan konsistensi dalam performa adalah kunci bagi Saddil Ramdani untuk mendapatkan kesempatan bermain yang lebih besar di Timnas Indonesia.

Semoga kontroversi ini menjadi pembelajaran berharga bagi semua pihak terkait agar dapat menciptakan lingkungan sepak bola yang lebih positif dan profesional di Indonesia.

Perjalanan Karier dan Prestasi Saddil Ramdani: Dari ASIFA hingga Timnas Indonesia

Saddil Ramdani, yang lahir di Raha pada tanggal 2 Januari 1999, memulai karier sepakbola di Aji Santoso Indonesia Football Academy (ASIFA) di Malang, Jawa Timur.

Akademi tersebut merupakan milik pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso, dan menjadi langkah awal bagi Saddil Ramdani untuk mengembangkan bakatnya.