Meski tak ada bukti ilmiah kuat bahwa 5G berdampak langsung pada kualitas tidur atau fungsi otak, bagi Ronaldo, apa pun yang berpotensi mengganggu proses pemulihan tubuh adalah hal yang harus dihindari.
Ini bukan soal percaya teori atau tidak, tapi lebih pada gaya hidup disiplin yang telah membentuk Ronaldo sejak lama.
Ia bukan sekadar pemain hebat, tapi juga seorang atlet yang sangat memahami pentingnya detail, bahkan yang sekecil kebiasaan sebelum tidur.
Cristano Ronaldo Tetap Kompetitif di Usia 40 Tahun
Meski kariernya kini berada di fase akhir, Ronaldo masih menunjukkan intensitas tinggi bersama Al-Nassr.
Ia mencetak gol dalam laga kontra Toulouse dan terus menjadi sosok sentral di skuad meskipun Al-Nassr sempat kalah mengejutkan dari klub kecil Estrela da Amadora dalam pertandingan tertutup.
Ronaldo membuktikan bahwa kebugaran fisik bukan hanya hasil latihan keras, melainkan kombinasi dari kebiasaan kecil yang dijaga konsisten, seperti pola tidur, asupan gizi, hingga pengelolaan stres.
Menjauhkan ponsel dari kamar tidur mungkin terlihat sepele, tapi itu adalah bagian dari komitmennya terhadap kesempurnaan.
Dalam dunia yang terus bergerak cepat dan terhubung secara digital, kebiasaan seperti milik Ronaldo adalah pengingat penting, kadang untuk jadi yang terbaik, kita harus berani berbeda.
Ia tidak hanya menjaga tubuhnya, tetapi juga pikirannya.
Dan mungkin, itulah salah satu alasan mengapa Cristiano Ronaldo masih menjadi contoh ideal bagi setiap pesepakbola profesional, bahkan setelah dua dekade berlaga di level tertinggi.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan