KABARKIBAR.ID- Tragedi kebakaran hutan yang dikenal sebagai “bak kiamat” di pulau Maui, Hawaii, telah menyebabkan jumlah korban tewas melonjak drastis menjadi 36 orang.

Kondisi yang semakin parah ini menjadi keprihatinan yang mendalam bagi masyarakat setempat dan pemerintah daerah, yang terus berjuang mengatasi bencana alam ini.

Pernyataan resmi dari pemerintah daerah Lahaina, Maui, mengonfirmasi bahwa jumlah korban tewas telah mencapai 36 orang.

Dalam upaya pemadaman yang sedang berlangsung, tim penyelamat dan pemadam kebakaran berjuang keras di tengah kobaran api yang masih berkobar di wilayah Lahaina.

Selain korban jiwa yang memprihatinkan, dampak kebakaran hutan ini juga dirasakan oleh masyarakat melalui kerusakan signifikan pada infrastruktur dan properti.

Pemerintah Daerah Maui melaporkan bahwa tidak kurang dari 271 bangunan di kawasan tersebut mengalami kerusakan akibat amukan api yang ganas.

Kebakaran ini tidak hanya cepat merembet, tetapi juga sulit dikendalikan karena dipicu oleh angin kencang yang datang bersama Badai Dora.

Kondisi ini membuat sejumlah permukiman warga terancam oleh kobaran api, dengan beberapa daerah terbakar hingga rata dengan tanah.

Bahkan, sejumlah wilayah di bagian barat Maui terisolasi karena hanya satu jalan besar yang masih dapat digunakan.

Warga yang berada di Lahaina, kawasan padat turis di Maui, berbagi kisah mengerikan tentang bagaimana mereka menyaksikan api melalap lingkungan mereka.

Mason Jarvi, seorang warga, menggambarkan kejadian ini sebagai “bencana terparah yang pernah saya lihat,” sambil menunjukkan luka bakar di kakinya akibat upayanya untuk menyelamatkan hewan peliharaannya dari kobaran api.

Dari udara, pilot helikopter bernama Richard Olsten menggambarkan pemandangan yang menghancurkan, dengan asap yang membubung tinggi layaknya daerah konflik.

“Seperti area yang dibom. Terlihat seperti zona perang,” ungkap Olsen kepada Hawaii News Now.

Bencana ini juga berdampak serius pada sektor pariwisata, yang merupakan salah satu pilar ekonomi utama Maui.

Sekitar 4.000 wisatawan saat ini sedang berusaha meninggalkan pulau ini untuk menghindari bahaya kebakaran, namun ditambah oleh penutupan 16 ruas jalan.

Meskipun banyak akses terhambat, bandara Maui tetap beroperasi penuh dan maskapai-maskapai memberikan diskon harga tiket guna membantu turis-turis yang ingin keluar dari pulau tersebut.

Situasi yang semakin genting menyebabkan sejumlah orang terpaksa melompat ke Samudra Pasifik untuk menyelamatkan diri dari kobaran api yang mendekati.

Coast Guard Amerika Serikat dikerahkan untuk menyelamatkan mereka dari bahaya tersebut.

Dalam upaya penyelamatan yang terus berlanjut, Direktur Departemen Bisnis, Pengembangan Ekonomi, dan Pariwisata Maui, Jimmy Tokioka, mengekspresikan keprihatinannya atas kerugian yang diderita oleh warga lokal.

“Warga lokal kehilangan segalanya. Mereka kehilangan rumah. Mereka kehilangan hewan peliharaan. Sangat menyedihkan,” ungkapnya.