KABARKIBAR.ID— PSSI mengusung blue print ‘Garuda Mendunia 2045’ dalam empat fokus utama yang menjadi pusat perhatian untuk mencapai misi tersebut.

Empat fokus utama  adalah; pembinaan usia dini, transparansi keuangan, prestasi lebih tinggi, dan tradisi komitmen program jangka panjang untuk sepakbola Indonesia.

Selain itu PSSI juga menginvestasikan  dana Rp 1,9 Triliun untuk program transformasi 22 stadion diseluruh Indonesia agar ada peningkatan kualitas fasilitas stadion untuk kepentingan tim nasional, Liga 1, 2, dan 3.

Dana sebesar itu akan dipantau secara detil dan transparan menggunakan firma audit Ernst & Young yang juga akan melakukan pengawasan keuangan PSSI, terutama yang terkait FIFA Forward.

Ketua PSSI Erik Thohir optimis sepak bola nasional akan sejajar dengan negara lain sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang maju pada tahun 2045.

“ Kesuksesan merebut medali emas SEA Games 2023 lalu itu menjadi titik awal dalam membangun empat fokus utama baru di PSSI agar tercapainya ‘Garuda Mendunia 2045’ nanti,” kata eks Presiden Inter Milan di Jakarta.

Erick menambahkan, dalam blue print presentasi program Garuda Mendunia 2045,  langkah menuju kemajuan sepak bola nasional bisa terwujud dibutuhkan kerja sama yang dibangun secara profesional dan kekeluargaan.

“Kuncinya adalah eksekusi. Ini dibarengi secara pararel dari pusat hingga daerah dan berjalan selaras untuk program jangka pendek, menengah, dan panjang,” kata Erick Thohir.

Kami akan pastikan, Erick menambahkan, terus mendorong program dalam Garuda Mendunia 2045 ini agar hasilnya sesuai yang harapkan untuk sepak bola Indonesia.

PSSI Gelontorkan Rp 1,9 Triliun Untuk Stadion

PSSI akan merenovasi 22 stadion di Indonesia dengan biaya yang mencapai Rp1,9 triliun agar ada peningkatan kualitas fasilitas stadion.

Maka dari itu, PSSI serta pemerintah menginginkan untuk melakukan pembenahan secara menyeluruh sepak bola Indonesia, salah satunya adalah memperbaiki maupun dirombak ulang stadion di seluruh Indonesia.

“Ya tentu FIFA melihat keseriusan Indonesia, di mana salah satunya pemerintah punya komitmen merenovasi 22 stadion yang ada di Indonesia dengan nilai Rp 1,9 triliun,” kata Erick.

Kata Erick, ini luar biasa dan itu merupakan infrastruktur yang penting untuk tim nasional, Liga 1, 2, dan 3.

PSSI juga berencana menggunakan teknologi Video Assistant Referee (VAR) untuk kompetisi Liga 1 yang kemungkinan sudah bisa digunakan di Indonesia mulai Februari 2024 mendatang.

“ Apalagi kita akan menggunakan VAR tahun ini,” lanjutnya.

Selain itu, untuk tercapainya misi Garuda Mendunia 2045, PSSI akan mengandeng daerah agar ikut serta mendukung dan mewndorong program tersebut.

“ Kami akan memberikan dukungan pendanaan kepada Asosiasi Sepakbola Provinsi (Asprov) sebesar Rp 300 juta untuk tahun ini,”kata Erick.

Dia berharap di tahun-tahun berikutnya dana tersebut bisa ditambah.

Menurutnya, daerah harus punya roadmap yang sama dan tidak akan ditinggalkan untuk membangun sepakbola dari bawah. Dalam kongres tersebut, Erick juga mendapat persetujuan untuk menggunakan firma audit Ernst & Young dalam mengawasi keuangan PSSI, terutama yang terkait FIFA Forward.

“Tapi kan kalau cuma tulis-tulis aja, biasa gitu. Makanya hari ini di kongres, kenapa kita ingin memastikan itu menyeluruh, dari pusat dan daerah, blueprint-nya blueprint yang sama. Nah, di situlah kita akan bikin classroom-classroom untuk supaya tadi, pendampingan asprov-asprov dan klub-klub bisa maksimal,” ucap Erick Thohir.

“Menggunakan firma Ernst & Young sebagai auditor PSSI merupakan usaha kita untuk prudent atas administrasi keuangan di PSSI agar keuangan kita sehat. Termasuk dana FIFA Forward yang harus dipertanggungjawabkan kepada FIFA secara transparan,” tutur pria yang juga Menteri BUMN.