KABARKIBAR.ID – Pembangunan jalan proyek tol Kamal–Teluknaga–Rajeg sepanjang 38,6 km yang direncanakan akan melintasi wilayah pesisir.

Karena itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, melayangkan pesan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga dan perusahaan konstruksi.

Untuk Ditjen Bina Marga, Pak Basuki meminta agar selalu mengawasi kualitas konstruksi, mulai dari tahap desain hingga proses pembangunan.

“Jalan tol ini melewati daerah pesisir, pasti banyak tanah yang lunak, harus ada ketelitian dalam penelitian geologi tanah,” kata Basuki saat menyaksikan Penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) Kamal–Teluknaga-Rajeg di Kantor Kementerian PUPR, Selasa, 1 Agustus 2023.

Selain itu, Basuki juga tetap merekomendasikan agar kontraktor dan konsultan pengawas dalam proses pembangunan infrastruktur harus selalu memperhatikan kualitas, estetika dan kelestarian lingkungan.

“Juga jangan main-main dengan kualitas pekerjaan dan tugas harus dilakukan dengan sebaik-baiknya,” tambah Menteri Basuki.

Proyek Tol Kamal-Teluknaga-Rajeg Bakal Perlancar Jalur Logistik

Basuki menjelaskan, jalan tol ini akan mempercepat jalur logistik menuju pelabuhan Merak di Provinsi Banten.

“Kalau dilihat dari jalurnya, tol ini akan tembus ke tol Jakarta-Merak, sehingga diharapkan masyarakat di bagian barat tidak perlu lagi melintasi tol Dalam Kota Jakarta ke depannya,” ujar Basuki.

Proyek ini diprakarsai oleh PT Duta Graha Karya dengan nilai investasi Rp 23,22 triliun.

Proyek ini juga dilaksanakan dalam skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) pada Prakarsa Badan Usaha atau unsolicited project.

Sementara itu, Miftachul Munir, selaku Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) menjelaskan, pembangunan tol Kamal-Teluknaga-Rajeg ditujukan untuk mengembangkan Kabupaten Tangerang bagian Utara.

“Untuk seksi 1 hingga 4 dari jalan tol Sedyatmo hingga Kohod diharapkan selesai konstruksi dan dioperasikan pada tahun 2025.”