Bekasi, Kabarkibar.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menghadiri pertemuan bisnis dengan sejumlah pimpinan perusahaan besar Jepang dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Group of Seven (G7) yang diselenggarakan di Hiroshima, Jepang.

 

Dalam pertemuan tersebut, Jokowi akan membahas program transisi energi dan kerja sama dekarbonisasi publik-swasta bersama Kumio Kishida.

 

Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, menyampaikan bahwa pertemuan bisnis dengan perusahaan-perusahaan besar Jepang akan dilakukan dalam format CEO meeting.

 

Hal ini menunjukkan tingkat pentingnya pertemuan ini dalam memperkuat kerja sama antara Indonesia dan perusahaan-perusahaan Jepang dalam bidang bisnis dan energi.

 

Selama pertemuan dengan Jepang, Jokowi juga menyinggung tentang realisasi pendanaan transisi energi dari Jepang yang bernilai 500 juta dolar AS atau sekitar 7,45 triliun rupiah.

 

Jokowi dan Perdana Menteri Jepang, Kumio Kishida, sepakat untuk mempercepat penggunaan teknologi rendah karbon dan mengakhiri penggunaan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Indonesia.

 

Jokowi menjelaskan bahwa Jepang adalah mitra penting dan strategis bagi Indonesia, dan dia berkomitmen untuk meningkatkan kemitraan bilateral agar lebih luas dan konkret.

 

Pertemuan ini diharapkan dapat menghasilkan kesepakatan dan langkah-langkah konkret dalam mendukung transisi energi yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan di Indonesia.

 

Partisipasi Jokowi dalam KTT G7 dan pertemuan bisnis ini menunjukkan upaya Indonesia dalam menjalin hubungan yang lebih erat dengan negara-negara maju, khususnya Jepang, dalam mengatasi tantangan global, termasuk perubahan iklim dan transisi energi.

 

Selain itu, pertemuan ini juga memberikan kesempatan bagi perusahaan-perusahaan Indonesia untuk memperluas jaringan bisnis mereka dengan perusahaan-perusahaan Jepang yang terkemuka.

 

Dalam upaya mencapai tujuan transisi energi yang lebih berkelanjutan, kerja sama dan dukungan dari negara-negara maju seperti Jepang sangat penting.

 

Melalui pertemuan ini, diharapkan terjalin sinergi yang kuat antara Indonesia dan Jepang dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan memajukan sektor energi yang berkelanjutan di Indonesia.

 

Pertemuan bisnis antara Presiden Jokowi dan perusahaan-perusahaan besar Jepang ini diharapkan dapat menghasilkan kesepakatan dan langkah-langkah konkret dalam mendukung transisi energi yang lebih berkelanjutan di Indonesia, serta meningkatkan kerja sama bisnis yang saling menguntungkan antara kedua negara.

 

Apa Itu KTT G7 Outreach?

 

KTT G7 merupakan organisasi internasional yang terdiri dari tujuh negara maju, yaitu Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Britania Raya, dan Amerika Serikat, yang memiliki peran penting dalam mengambil keputusan yang berdampak global.