Proyek jalan tol ini dikelola oleh PT Trans Jabar Tol, dengan PT Waskita Toll Road (WTR) sebagai pemegang saham terbesar dengan 99,99%, serta 0,01% sisanya dimiliki oleh anak usaha PT Waskita Karya (Persero) Tbk, yaitu Koperasi Waskita.
Presiden Joko Widodo Resmikan Tol Bocimi Seksi II dan Berencana Tersambung dengan Tol Padalarang untuk Mengurai Kepadatan di Tol Cipularang
Pagi Jumat (04/08/2023), Presiden Joko Widodo meresmikan Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) Seksi II dengan ruas tol Cigombong-Cibadak yang memiliki Exit Tol Parungkuda.
Peresmian ini menjadi momen bersejarah karena tol empat seksi ini rencananya akan tersambung dengan Tol Padalarang, menjadi solusi untuk memecah kepadatan di Tol Cipularang.
Saat ini, tol Bocimi baru mencapai Seksi II, setelah Seksi I Ciawi-Cigombong sepanjang 15,35 km.
Dengan penambahan Seksi II yang memiliki panjang 11,90 km, Tol Bocimi masih memiliki dua seksi lagi yang harus diselesaikan, yaitu Seksi III Cibadak-Sukabumi Barat dengan Exit Tol Cibolang sepanjang 13,70 km dan Seksi IV Sukabumi Barat-Sukabumi Timur dengan panjang 13,05 km.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Miftahul Munir, menyampaikan bahwa rencana penyambungan Tol Bocimi hingga kawasan Padalarang sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 87 tahun 2021.
Tujuan utamanya adalah untuk mengalihkan kepadatan yang terjadi di Tol Cipularang.
“Penyambungan Tol Bocimi ke Padalarang ini bertujuan untuk mendivert (mengalihkan) kepadatan di Tol Cipularang,” jelas Munir kepada awak media.
Menurutnya, kondisi Tol Cipularang saat ini sudah tidak dapat dikembangkan lagi karena telah mencapai kapasitas maksimum.
Lintas harian rata-rata (LHR) tol Cipularang juga telah terlalu padat dengan jumlah pengguna jalan yang semakin meningkat.
Dengan tersambungnya Tol Bocimi ke Padalarang, para pengguna jalan dari Jakarta dapat memilih jalur Selatan melalui Tol Bocimi untuk mencapai Bandung.
Hal ini diharapkan dapat memecah kepadatan lalu lintas yang sering terjadi di Tol Cipularang.
Pembangunan Tol Bocimi menghabiskan anggaran sebesar Rp3,2 triliun.
Presiden Jokowi menyampaikan harapannya bahwa dengan beroperasinya tol Bocimi ini, waktu tempuh dari Jakarta ke Sukabumi dapat dipangkas dari sebelumnya 5 hingga 6 jam menjadi hanya 2,5 jam.
“Dengan anggaran mencapai Rp3,2 triliun rupiah, diharapkan jalan tol tersebut bisa mempercepat mobilisasi masyarakat dan barang dari luar dan dalam Sukabumi,” ujar Presiden Jokowi saat meresmikan Tol Bocimi Seksi II.
Dengan hadirnya Tol Bocimi, mobilitas masyarakat dan barang di wilayah Sukabumi akan semakin cepat.
Warga Jakarta dan Bogor yang ingin berwisata ke kawasan pariwisata seperti Geoprak Ciletuh, Ujung Genteng, dan Wisata Gunung Gede akan lebih mudah dan cepat mencapai tujuan tersebut.
Masa lalu yang penuh dengan kemacetan dan kesulitan dalam perjalanan menuju Sukabumi menjadi kenangan, karena sekarang waktu tempuhnya menjadi lebih efisien.
Sebelumnya, ada yang harus menghabiskan waktu hingga 6 hingga 10 jam karena terjebak macet, terutama saat melewati pasar atau saat pekerja pabrik pulang kerja.
Peresmian Tol Bocimi Seksi II dihadiri oleh Menteri Perkerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, Menteri BUMN Erick Thohir, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Wakil Bupati Sukabumi Iyos Soemantri, tokoh masyarakat.
Serta para pelajar dari Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Pelajar Pertama (SMP) di wilayah Parungkuda, Kabupaten Sukabumi.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan