Keanggotaan baru ini diharapkan akan memperkaya kerja sama internasional dan menciptakan dinamika baru dalam kemitraan antara negara-negara maju dan berkembang.
Ramaphosa mengungkapkan bahwa Argentina, Mesir, Republik Demokratik Federal Ethiopia, Republik Islam Iran, Kerajaan Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab akan menjadi anggota penuh BRICS mulai tanggal 1 Januari 2024.
Pengumuman ini terjadi dalam konteks pertemuan puncak BRICS di Johannesburg yang telah berlangsung selama tiga hari.
Pertemuan tersebut telah menjadi ajang diskusi yang intens mengenai perluasan keanggotaan blok, serta perbedaan pendapat tentang kriteria dan kecepatan penerimaan anggota baru.
Ramaphosa menegaskan bahwa keputusan ini diambil melalui konsensus antara anggota BRICS.
Mereka telah menyetujui prinsip panduan, standar, kriteria, dan prosedur yang akan mengatur proses ekspansi BRICS.
Keputusan ini mencerminkan semangat kerja sama dan diplomasi yang menjadi landasan bagi kelompok BRICS sejak awal terbentuknya.
Permintaan dari hampir dua lusin negara yang secara resmi mengajukan permohonan untuk menjadi bagian dari BRICS memperlihatkan pentingnya peran dan pengaruh yang dimiliki oleh kelompok ini dalam arena internasional.
Pertemuan puncak yang dihadiri oleh sekitar 50 kepala negara dan pemerintahan dari berbagai belahan dunia mencerminkan tingginya minat dan perhatian terhadap kelompok BRICS serta potensi kerja sama yang dihasilkannya.
Ketua pertemuan BRICS ini juga menyebutkan bahwa prinsip konsensus telah memandu langkah-langkah dalam memutuskan perluasan keanggotaan.
Kriteria yang jelas dan standar yang telah disepakati akan memastikan bahwa anggota baru memiliki komitmen dan kontribusi yang kuat terhadap visi dan misi kelompok BRICS.
Dengan bergabungnya enam negara baru ini, kelompok BRICS akan semakin mencerminkan keragaman dan keberagaman geopolitik global.
Argentina, Mesir, Republik Demokratik Federal Ethiopia, Republik Islam Iran, Kerajaan Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab mewakili berbagai konteks geografis, budaya, dan ekonomi yang berbeda.
BRICS sendiri telah menjadi aktor utama dalam merumuskan kerja sama di bidang ekonomi, perdagangan, keamanan, dan pembangunan berkelanjutan.
Dalam era globalisasi dan kompleksitas isu-isu internasional, perluasan keanggotaan ini dapat memperkuat posisi dan peran BRICS dalam menghadapi tantangan bersama dan mempromosikan kerja sama yang saling menguntungkan.
Dalam menghadapi masa depan, tantangan dan peluang baru akan terus muncul di panggung dunia.
Keputusan untuk memperluas keanggotaan BRICS menjadi langkah penting dalam mendorong dialog dan kerja sama internasional yang berkelanjutan.
Dengan berbagai kekuatan dan kekayaan yang dihadirkan oleh anggota baru, kelompok BRICS semakin siap untuk menjawab tantangan global yang ada di depan.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan