Para tokoh ini berasal dari partai parlemen maupun nonparlemen, seperti Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno, Ketua DPP Partai Golkar Manahan Samuel Toruan.

Kemudian Ketua Umum Partai Kebangkitan Nasional (PKN) Anas Urbaningrum, Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta, serta perwakilan dari Partai Buruh dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Dengan mendapatkan dukungan dari partai-partai ini, Prabowo yakin akan semakin banyak mendapat dukungan dari partai lain dalam waktu dekat.

“Saya yakin kita akan melihat penambahan dukungan dari kekuatan-kekuatan politik dalam beberapa hari dan minggu mendatang,” ujar Prabowo.

Selain itu, Prabowo juga menyampaikan tekadnya untuk menyatukan seluruh kekuatan politik jika dia dipercayai oleh rakyat dan terpilih dalam Pilpres 2024.

“Saya bertekad, jika dengan dukungan kalian, saya diberikan kepercayaan dan mandat dari rakyat, saya akan mengajak semua kekuatan politik untuk bersatu,” tutur Prabowo dalam pidatonya.

Golkar Usulkan Jusuf Kalla Menjadi Pasangan Prabowo Subianto

Jusuf Kalla (JK), tokoh senior dari Partai Golkar, memberikan tanggapan mengenai mayoritas pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar tingkat 1 yang mengusulkan bergabung dengan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

JK menilai bahwa kandidat calon presiden untuk Pemilihan Presiden 2024 sangat terbatas.

“Golkar, ya, kalau yang memiliki suara untuk menentukan juga termasuk DPD. Karena menurut saya, pilihan terbatas, hanya antara Pak Ganjar (Pranowo) dengan Pak Prabowo,” ujar Jusuf Kalla setelah menghadiri acara “Seminar Anak Muda untuk Politik” di Aula Abdul Muis Gedung DPR RI, pada Senin, 31 Juli 2023.

Meskipun begitu, JK menyebut bahwa Golkar merupakan salah satu partai terbesar di Indonesia, sehingga dukungan yang diberikan akan membantu mengerek suara calon presiden yang akan diusung nantinya.

Hal ini berkaitan dengan posisi calon wakil presiden dari Partai Golkar.

“Tapi karena Golkar merupakan partai besar, mereka memiliki kemampuan dan hak, sebagai partai kedua terbesar, untuk meningkatkan suara calon nomor satu jika dia menjadi wakil calon presiden,” ujarnya.

Tentang dukungan dari para pengurus DPD tingkat 1, JK berharap agar Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, bisa menjadi calon wakil presiden.

“Saya kira itu harapannya, harapannya, untuk menjadi calon wakil presiden, itulah harapannya. Namun, saya sendiri tidak terlibat dan tidak mengetahui banyak mengenai isi negosiasi,” tambahnya.

Pilihan calon presiden untuk Pilpres 2024 memang tengah menjadi perbincangan hangat di kalangan partai politik.

Partai Golkar sebagai salah satu partai besar tentu memiliki peran penting dalam menentukan arah dukungan pada Pilpres mendatang.

Dengan mayoritas pengurus DPD tingkat 1 yang mengusulkan untuk merapat ke Prabowo Subianto, dan harapan agar Airlangga Hartarto menjadi calon wakil presiden, dinamika politik semakin menarik untuk diikuti.

Namun, seperti yang disampaikan oleh JK, pilihan calon presiden masih terbatas, dan proses negosiasi serta komunikasi antarpartai akan menjadi kunci dalam membentuk koalisi yang solid pada Pemilu 2024.