KABARKIBAR.ID- Kedatangan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, ke kantor DPP PSI disambut dengan hangat oleh Ketua Umum PSI, Giring Ganesha, serta sejumlah elit PSI lainnya.

Suasana pertemuan terlihat cair dan penuh keakraban, tanpa banyak bicara, Prabowo dan Giring hanya saling melempar senyuman kepada awak media yang hadir.

Kunjungan Prabowo ke kantor PSI ini menarik perhatian publik mengingat sebelumnya PSI telah mengumumkan dukungan kepada Ganjar Pranowo sebagai calon presiden dalam Pilpres 2024.

Keputusan tersebut diambil melalui proses rembuk rakyat atau penjaringan nama capres yang dilakukan oleh PSI.

Dukungan PSI kepada Ganjar Pranowo sudah diumumkan sejak Oktober 2022, jauh sebelum Ganjar resmi diusung oleh PDIP sebagai calon presiden.

Namun, meskipun sudah menyatakan dukungannya, hingga saat ini PSI belum mendapatkan pengakuan resmi dari PDIP sebagai partai pengusung Ganjar.

Pada bulan Mei lalu, Ketua Umum PSI, Giring Ganesha, menyampaikan bahwa partainya belum secara resmi mendukung Gubernur Jawa Tengah tersebut.

Giring menyatakan bahwa mereka masih menunggu arahan dari Presiden untuk menentukan langkah selanjutnya.

Perkembangan politik ini menarik perhatian karena menunjukkan dinamika dan pergeseran dukungan di kancah politik menjelang Pemilu 2024.

PSI yang awalnya menyatakan dukungan kepada Ganjar Pranowo kini menerima kunjungan dari Prabowo Subianto, yang juga merupakan tokoh politik yang berpengaruh.

Pertemuan antara Prabowo dan Giring ini menimbulkan spekulasi dan pertanyaan di kalangan politikus dan publik.

Apakah pertemuan ini merupakan upaya dari Prabowo untuk mendapatkan dukungan PSI dalam Pilpres 2024? Ataukah ada agenda lain di balik kunjungan ini?

Saat ini, kedua pihak belum memberikan keterangan lebih lanjut mengenai isi pertemuan tersebut.

Namun, pertemuan ini menunjukkan pentingnya peran PSI sebagai partai yang memiliki peranan strategis dalam politik nasional.

PSI sendiri merupakan partai politik yang relatif baru namun mampu menarik perhatian banyak orang dengan cara berbeda dalam berpolitik.