Embarkasi Jakarta – Bekasi (JKS) memuat jemaah asal Jawa Barat yang menempati wilayah Mahbas Jin.

Sementara embarkasi Kertajati (KJT) juga menerima jemaah asal Jawa Barat, namun mereka ditempatkan di wilayah Mahbas Jin dan Syisyah.

Jemaah asal Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat dari embarkasi Makassar (UPG) akan menempati wilayah Syisyah.

Begitu juga dengan jemaah asal Riau, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, dan Jambi dari embarkasi Batam (BTH) serta jemaah asal Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah dari embarkasi Banjarmasin (BDJ), mereka juga akan menempati wilayah Syisyah.

Jemaah haji asal Sumatera Selatan dan Bangka Belitung dari embarkasi Palembang (PLM) akan menempati wilayah Syisyah.

Sementara jemaah asal Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Timur dari embarkasi Surabaya (SUB) akan ditempatkan di wilayah Syisyah dan Raudhah.

Jemaah asal Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta dari embarkasi Solo (SOC) akan menempati wilayah Raudhah dan Misfalah.

Embarkasi Aceh (BTJ) dengan jemaah asal Aceh akan menempati wilayah Jarwal.

Jemaah asal Sumatera Utara dari embarkasi Medan (KNO) juga akan ditempatkan di wilayah Jarwal.

Sementara jemaah asal Sumatera Barat dan Bengkulu dari embarkasi Padang (PDG) akan menempati wilayah Jarwal. Embarkasi Jakarta – Pondok Gede (JKG) dengan jemaah asal DKI Jakarta, Banten, dan Lampung juga akan menempati wilayah Jarwal.

Selanjutnya, embarkasi Balikpapan (BPN) dengan jemaah asal Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Utara akan menempati wilayah Jarwal.
Jemaah asal Nusa Tenggara Barat dari embarkasi Lombok (LOP) akan ditempatkan di wilayah Misfalah.

Dengan penempatan hotel-hotel yang telah ditetapkan ini, diharapkan jemaah haji Indonesia dapat menjalankan ibadah haji dengan nyaman dan terjamin fasilitas akomodasinya selama berada di Makkah.

Proses penempatan ini merupakan bagian dari upaya PPIH Arab Saudi untuk memberikan pelayanan terbaik kepada jemaah haji Indonesia.