Kondisi ini menunjukkan bahwa kecelakaan pesawat tersebut sangatlah serius dan mengakibatkan kerugian yang besar.
Tim SAR dan otoritas terkait sedang berupaya keras untuk mengevakuasi korban dan mengumpulkan informasi lebih lanjut mengenai penyebab kejadian ini.
Kejadian seperti ini mengingatkan kita akan pentingnya menjaga keselamatan dalam penerbangan.
Investigasi mendalam perlu dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan kecelakaan ini terjadi dan mengambil langkah-langkah preventif guna mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Dikonfirmasi Langsung dari Pihak SAM Air
Pesawat perintis milik maskapai SAM Air dilaporkan hilang kontak setelah lepas landas dari Bandara Ilaga, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah pada Jumat (23/6).
Kabar ini telah dikonfirmasi oleh Ahmad Izazi, GCG Compliance, Public Relation and BOD Secretary Manager Airnav.
Ahmad mengakui kebenaran kejadian tersebut, namun saat ini informasi yang tersedia masih terbatas.
“Ya, benar, ada kejadian tersebut,” ungkap Ahmad pada Jumat (23/6).
Dia juga menyatakan bahwa mereka sedang menyiapkan pernyataan pers terlebih dahulu sebelum memberikan informasi lebih lanjut.
Berdasarkan data yang dikumpulkan, pesawat yang hilang kontak tersebut adalah jenis Caravan dengan nomor registrasi PK-SMW.
Pesawat Caravan umumnya digunakan sebagai pesawat perintis yang melayani penerbangan di daerah-daerah terpencil, termasuk wilayah Papua yang memiliki medan yang sulit dijangkau.
Hingga saat ini, belum ada informasi lebih lanjut mengenai penyebab hilangnya kontak pesawat ini atau kondisi pesawat dan awaknya.
Kejadian ini menjadi perhatian serius bagi semua pihak, dan upaya pencarian dan penyelamatan sedang dilakukan dengan maksimal.
Menurut Sekretaris Perusahaan AirNav Indonesia, Rosedi, pesawat SAM Air dengan registrasi PK-SMW tipe Cessna Grand Caravan C208B hilang kontak pada pukul 11.07 WIT setelah lepas landas dari Bandara Elelim.
Kejadian ini terjadi sekitar 16 mil laut di sebelah selatan Bandara Elelim.
AirNav Indonesia segera mengambil langkah untuk melacak keberadaan pesawat SAM Air yang hilang.
Mereka juga mendapatkan bantuan dari armada pesawat Susi Air yang biasanya beroperasi di wilayah Papua.
Saat ini, tim pencarian menggunakan pesawat Pilatus Susi Air dengan registrasi PK-VVK, yang telah berangkat dari Bandara Wamena pada pukul 13.37 WITA.
Pencarian pesawat yang hilang membutuhkan koordinasi yang baik dan upaya maksimal dari berbagai pihak terkait.
Terutama di wilayah Papua yang memiliki medan yang sulit dan akses transportasi yang terbatas. AirNav Indonesia dan tim pencarian lainnya akan menggunakan segala sumber daya yang ada.
Hal itu termasuk pesawat udara dan teknologi navigasi, untuk melacak dan menemukan keberadaan pesawat SAM Air beserta awak dan penumpangnya dengan segera.
Tinggalkan Balasan