Politisi lokal, termasuk Direktur Komunikasi Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), Lokman Adam, menyampaikan belasungkawa di media sosial.

Otoritas Penerbangan Sipil Malaysia (CAAM) mengatakan pesawat melakukan kontak pertama dengan menara kontrol lalu lintas udara Subang pada pukul 14.47 dan diizinkan mendarat pada jam 14.48.

“Pada pukul 14:51, Menara Kontrol Lalu Lintas Udara Subang mengamati asap yang berasal dari lokasi kecelakaan, tetapi pesawat tidak mengeluarkan sinyal bahaya,” kata kepala eksekutif CAAM, Norazman Mahmud dalam sebuah pernyataan.

CAAM mengatakan penerbangan itu dioperasikan oleh Jet Valet, sebuah perusahaan layanan jet pribadi Malaysia.

Pesawat Jatuh itu Berjenis Beechcraft Model 390

Pesawat kepunyaan Jetvalet itu terbang dari Bandara Internasional Langkawi pada pukul 14:08 menuju Bandara Sultan Abdul Aziz Shah.

Norazman bin Mahmud, selaku Direktur Eksekutif Otoritas Penerbangan Sipil Malaysia (CAAM),  mengatakan:

“Pada pukul 14:51, Menara Kontrol Lalu Lintas Udara Subang melihat asap keluar dari lokasi kecelakaan, tetapi pesawat tidak memberikan sinyal mayday.”

Pesawat yang mengalami nasib itu adalah Beechcraft Model 390 (Premier 1) dengan nomor terdaftar N28JV.

Selain itu, katanya, Pusat Koordinasi Penyelamatan Penerbangan Kuala Lumpur (KL ARCC) menjalankan misi SAR untuk kecelakaan penerbangan sebagaimana ditentukan dalam Peraturan Penerbangan Sipil Bagian XXVI 2016.

Selain itu, jalan-jalan di sekitar lokasi kejadian telah ditutup oleh otoritas Malaysia.

Sementara itu, manajemen Jetvalet mengatakan sejauh ini belum bisa berkomentar apapun dan meminta pernyataan resmi dari pihak maskapai sambil menunggu perkembangan lebih lanjut terkait jatuhnya pesawat tersebut.