KABARKIBAR.ID- Perhimpunan Indonesia-Tionghoa atau INTI turut hadir dalam acara yang Pemerintahan Liuzhou adakan bertajuk “Liuzhou’s Key Industries Invesment Promotion Confrence (Indonesia).”
Indonesia yang menjadi tuan rumah kali ini mengadakan pertemuan tersebut pada Rabu (5/7) pagi, di Banquet Hall, Shangri-La Jakarta.
Dalam acara ini turut menghadirkan Wali Kota Liuzhou Zhang Zhuang sebagai pembicara utama.
Selain itu, lebih dari 40 perusahaan turut hadir dalam acara yang bertemakan “The Most Beautiful Industrial ”
INTI sendiri turut hadir dengan adanya Teddy Sugiarto Ketua umum INTI dan Sekretaris Jendral nya Candra Jap sebagai perwakilan nya.
Zhang Zhuang mengatakan liuzhou saat berada di masa menjadi suatu kota industri yang terbesar di tiongkok.
Liuzhou sendiri memiliki banyak bidang industri yang luas, mulai dari makanan, energi, hingga transportasi yang berhasil diwakilkan dengan Wuling.
Selain itu, Liuzhou mampu menjadi kota dengan jumlah transportasi yang terbesar di China.
Memiliki kapasitas industri mobil yang mencapai lebih dari tiga juta kendaraan, Liuzhou telah menjadi kota pertama di tiongkok yang memiliki kapasitas pembuatan kendaraan terbesar.
Zhang mengatakan saat ini mitra dagang yang Liuzhou miliki tersebar lebih dari 28 negara dan berhasil melakukan kegiatan ekpor hingga 91%.
Menko Marves, Luhut B. Panjaitan sendiri pernah hadir ke Liuzhou untuk mempebesar kerja sama antar negara.
“28 negara di dunia dan 6 negara ASEAN telah bekerja sama dengan Liuzhou pada tahun 2023 ini,” Ujarnya.
Zhang Zhuang juga mengatakan, kehadiran acara ini juga untuk memperdalam kerja sama dari pariwisata dan sumber daya energi.
Kemudian, dari adanya pertemuan ini diharapkan bisa memulai daftar panjang kerja sama antara Indonesia dengan China.
Transformasi Liuzhou, dari Paling Berpolusi Hingga Menjadi Hijau
Liuzhou, sebuah kota yang berbeda dari kota-kota lain di Cina, memiliki beberapa keunggulan yang membuatnya istimewa.
Salah satunya adalah kualitas udaranya yang termasuk yang terbaik di negara tersebut.
Data terakhir menunjukkan bahwa pada tahun lalu, kualitas udara harian di Liuzhou mencapai sekitar 97%, sementara ibu kota Beijing hanya mencapai 76%.
Selain itu, kualitas air Sungai Liujiang yang mengalir di kota ini juga menduduki peringkat pertama di antara sungai-sungai pedalaman di Cina.
Salah satu perbedaan paling mencolok adalah tingginya penetrasi mobil listrik di Liuzhou.
Menurut data dari WAYS Information Technology, lembaga konsultan berbasis di Guangzhou, sekitar 30% mobil yang terjual di kota ini pada tahun lalu adalah mobil listrik.
Angka ini jauh melampaui rata-rata nasional penjualan mobil listrik di Cina.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan