Hanya Oslo, Norwegia yang memiliki tingkat penetrasi mobil listrik yang lebih tinggi daripada Liuzhou.
Liuzhou juga menjadi pusat SAIC-GM-Wuling Automobile Co., perusahaan otomotif yang telah mengembangkan mobil listrik sejak akhir dekade lalu.
Awalnya, mobil listrik dihadapkan pada persepsi negatif terkait daya tempuh, kenyamanan pengisian daya, dan keamanan baterai.
Namun, Liuzhou mengambil langkah-langkah penting untuk memastikan warganya merasa nyaman menggunakan mobil listrik.
Salah satu langkah pertama yang diambil adalah melibatkan penduduk yang peduli dengan mobil listrik dalam uji coba.
SAIC-GM-Wuling menawarkan uji coba gratis selama 10 bulan pada tahun 2017, dan lebih dari 15.000 orang berpartisipasi.
Uji coba ini menggunakan mobil Baojun E100, dan hasilnya sangat positif dengan 70% peserta uji coba memutuskan untuk membeli mobil listrik setelahnya.
Berdasarkan masukan yang diterima, Wuling kemudian mengembangkan rangkaian mobil listrik mini seperti Baojun E100, Baojun E200, dan Mini Hong Guang yang sangat populer.
Selain itu, pemerintah kota memberikan keistimewaan bagi pemilik mobil listrik, seperti hak untuk menggunakan jalur khusus bus selama jam sibuk atau kemacetan lalu lintas.
Selain itu, ada juga insentif tambahan hingga 1000 Yuan pertahun untuk pengemudi yang menempuh jarak hingga 10.000 km dengan mobil listrik.
Ketersediaan lahan-lahan terlantar di sekitar kota dimanfaatkan sebagai tempat parkir khusus untuk mobil listrik ini.
Dalam hal ini, setidaknya terdapat 15.000 tempat parkir baru yang tersedia.
Selain itu, karena mobil listrik dapat diisi daya dari soket rumah tangga biasa, Wuling dapat memasang titik pengisian daya di seluruh Liuzhou dengan biaya yang lebih terjangkau.
Saat ini, terdapat sekitar 30.000 titik pengisian daya yang tersebar di seluruh kota.
Meskipun strategi yang diterapkan di Liuzhou mungkin tidak dapat direplikasi dengan mudah di tempat lain, namun kota ini telah berhasil mencapai hasil yang luar biasa.
Output industri otomotif di kota ini melonjak 64% pada kuartal pertama tahun ini, berkat tingginya permintaan terhadap mobil listrik.
Dalam hal menjadi ibu kota mobil listrik di wilayahnya, Liuzhou dan Oslo memiliki perbedaan motivasi.
Oslo dan kota-kota di dunia Barat umumnya lebih fokus pada aspek konservasi lingkungan hidup.
Sementara itu, Liuzhou bergerak karena motivasi ekonomi, dengan tujuan mendukung industri otomotif lokal yang menyumbang separuh pendapatan kota.
Keunggulan kualitas udara dan air sungai yang dihasilkan merupakan bonus menyenangkan bagi warga Liuzhou.
Tinggalkan Balasan