KABARKIBAR.ID- Pemerintah Jakarta secara resmi membatalkan menjadi tuan rumah pertemuan LGBT se-ASEAN setelah menerima ancaman keamanan yang terus-menerus dari berbagai pihak.

Rencananya, ASEAN Queer Advocacy Week yang dijadwalkan akan diadakan di ibu kota pada 17 hingga 21 Juli 2023.

Bertujuan untuk mempertemukan para aktivis LGBTQ dari seluruh wilayah, untuk berhubungan dan mendiskusikan tantangan yang dihadapi oleh komunitas mereka.

ASEAN SOGIE Caucus diketahui menjadi inisiator di balik acara advokasi tersebut.

Menurut situs web mereka, organisasi ini merupakan kelompok regional yang berkomitmen dalam memperjuangkan hak asasi manusia di Asia Tenggara.

“Kami berkomitmen untuk mempromosikan, melindungi, dan menghormati hak semua orang tanpa memandang orientasi seksual, identitas dan ekspresi gender, serta karakteristik seks mereka (SOGIESC),” demikian pernyataan mereka.

Organisasi ini juga mendukung advokasi di tingkat lokal agar dapat terlibat dalam mekanisme perlindungan hak asasi manusia baik di tingkat domestik, regional, maupun internasional.

Sebelumnya, ASEAN SOGIE Caucus juga telah menyampaikan laporan tematik kepada para ahli independen mengenai perlindungan terhadap kekerasan dan diskriminasi berdasarkan orientasi seksual dan identitas gender dalam sesi ke-41 Dewan Hak Asasi Manusia PBB.

“Laporan singkat ini disusun oleh ASEAN SOGIE Caucus (ASC), dengan bantuan anggota dan mitra organisasi kami, untuk memberikan informasi dan pemahaman terkait kegiatan negara-negara dalam mengumpulkan data terkait penanggulangan masalah kekerasan dan diskriminasi berdasarkan orientasi seksual dan identitas gender,” ujar pernyataan mereka.

“Hal ini sebagai tanggapan terhadap seruan para ahli independen mengenai perlindungan terhadap kekerasan dan diskriminasi berdasarkan orientasi seksual dan identitas gender (IE-SOGI) dalam laporan tematik mereka untuk sesi ke-41 Dewan Hak Asasi Manusia.” Ucap Mereka.

Polda Metro Jaya Pastikan Pertemuan LGBT Tidak Akan Digelar

Polda Metro Jaya telah mengkonfirmasi bahwa acara pertemuan komunitas lesbian gay biseksual dan transgender (LGBT) tidak akan digelar di Jakarta.

Dirintelkam Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hirbak Wahyu Setiawan, menyatakan bahwa sejak awal pihak kepolisian telah melakukan pengecekan terhadap kebenaran acara tersebut.

Namun, setelah melakukan pengecekan di beberapa tempat, polisi tidak menemukan adanya agenda acara tersebut.

“Pada saat informasi tentang acara itu muncul, kami segera melakukan pengecekan di beberapa hotel, namun ternyata tidak ada kegiatan yang terkait dengan acara tersebut,” ujar Hirbak. “Pihak penyelenggara belum mengajukan perizinan atau memberikan pemberitahuan resmi kepada kami,” tambahnya.

Sementara itu, penyelenggara Queer Advocacy Week ASEAN memutuskan untuk membatalkan acara pertemuan LGBT di Jakarta dan merelokasi acara tersebut ke luar Indonesia.

Keputusan ini diambil setelah menerima serangkaian ancaman keamanan dari berbagai pihak.