Tak butuh waktu lama bagi jaringan intelijen untuk melacak para pemuda yang menahan Sukarno dan Hatta.

Soebarjo meminta para pemuda untuk mengungkapkan lokasi penculikan dan mengatakan Laksamana Maeda adalah penjaminnya.

Menentang Mayor Jenderal Nishimura

Mayor Jenderal Nishimura ialah Kepala Departemen Urusan Umum Pemerintah Militer Jepang pada saat Perang Pasifik.

Dalam dokumen bernomor ICVRO 059432 yang berasal dari berkas seorang perwira Jepang, Maeda menentang Mayor Jenderal Nishimura karena Rikugu selalu menentang kemerdekaan Indonesia.

Selanjutnya, Laksamana Maeda juga menolak saran Mayor Jenderal Nishimura untuk tidak ikut campur dalam proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Rumah Dinas Laksamana Maeda Jadi Tempat Perumusan Proklamasi

Mengutip dari modul Sejarah Indonesia: Proklamasi Kemerdekaan dan Makna Bagi Bangsa Indonesia oleh Ersontowi (2020:11), Laksamana Maeda mendirikan kediaman dinasnya di Jl. Imam Bonjol, No. 1, Jakarta Pusat.

Hal ini sebagai tempat persiapan kemerdekaan Indonesia, sebagaimana teks proklamasi yang dibuat oleh tokoh-tokoh kemerdekaan Indonesia.

Selain itu, Laksamana Maeda juga akan memberikan pengamanan bagi Sukarno dan Hatta dengan kekuatan Kaigun di rumah dinasnya pada saat perumusan proklamasi kemerdekaan.

Penulis naskah proklamasi, Sayuti Melik, menggunakan mesin tik buatan Jerman untuk mencatat isi teks rumusan proklamasi tersebut.

Menurut Museum Naskah Proklamasi, mesin tik tersebut dipinjam dari Kolonel Kandeler, Komandan Angkatan Laut Jerman (Kriegsmarine), yang berkantor di gedung KPM, Koningsplein.

Kita mengenal tempat ini sebagai Pertamina, di Jalan Merdeka Timur, Jakarta.

Saat itu, keluarga Laksamana Tadashi Maeda hanya memiliki satu mesin tik kanji.

Satsuki Mishima, sekretaris rumah tangga di Maeda, kemudian berinisiatif meminjam mesin tik tersebut.

Nah, itu dia informasi tentang peran Laksamana Maeda dengan proklamasi Kemerdekaan Indonesia, semoga bermanfaat!