Sebagai respons terhadap peristiwa tersebut, Partai Demokrat memutuskan untuk keluar dari KPP dan mencabut dukungan untuk Anies di Pemilihan Presiden 2024.

Bendahara Umum Partai NasDem Ahmad Sahroni Batal Melaporkan SBY ke Bareskrim Mabes Polri

Bendahara Umum Partai NasDem, Ahmad Sahroni, mengumumkan bahwa ia batal melaporkan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), ke Bareskrim Mabes Polri.

Keputusan ini diambil setelah menerima perintah langsung dari Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, untuk tidak melanjutkan laporan terhadap SBY.

Sahroni awalnya hendak melaporkan SBY atas dugaan penyebaran berita bohong.

“Pertama, Demokrat cabut dukungan Anies Baswedan sebagai capres pilpres 2024,” kata Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat, Andi Mallarangeng, saat konferensi pers.

Selain mencabut dukungan untuk Anies Baswedan, Partai Demokrat juga resmi keluar dari Koalisi Perubahan yang telah dibangun bersama Partai NasDem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

“Kedua, Partai Demokrat tidak lagi berada di dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan karena terjadi pengingkatan kesepakatan yang dibangun selama ini,” kata Andi Mallarangeng.

Anies Baswedan menggandeng Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menjadi cawapres.

Kabar itu disampaikan Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya. Informasi itu didapat langsung dari tim Anies Baswedan, Sudirman Said.

Bahkan, kata Riefky, mereka telah menyetujui kerja sama politik Partai Nasdem dan PKB.

Menurut Harsya, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mengambil keputusan sepihak.

“Kemarin, 30 Agustus 2023, kami mendapatkan informasi dari Sudirman Said, mewakili capres Anies Baswedan, bahwa Anies telah menyetujui kerja sama politik Partai Nasdem dan PKB, untuk mengusung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. Persetujuan in dilakukan secara sepihak atas inisiatif Ketum Nasdem, Surya Paloh,” kata Riefky dalam keterangannya, Kamis, 31 Agustus 2023.

Riefky menyebut Demokrat juga telah mengonfirmasi kabar tersebut kepada Anies Baswedan.

“Hari ini, kami melakukan konfirmasi berita tersebut kepada Anies Baswedan. la mengonfirmasi bahwa berita tersebut adalah benar. Demokrat “dipaksa” menerima keputusan itu (fait accompli),” ujar Riefky.