Pandji Pragiwaksono Mendukung LGBT di Indonesia
Batalnya pertemuan aktivis LGBT se-Asia Tenggara pada Juli lalu lantaran banyaknya kecaman dari masyarakat Indonesia.
Namun, ada pula banyak pihak yang menerima dan mendukung secara terang-terangan LGBT termasuk Pandji Pragiwaksono.
Dalam video Chanel Kanal YouTube miliknya, Pandji mengaku sudah lama terbuka soal dukungannya kepada komunitas LGBT.
Bahkan, Ia justru merasa sedikit heran ketika ada yang kaget dengan pandangannya terkait LGBT.
Pandji menekankan bahwa selama seseorang tercatat sebagai Warga Negara Indonesia dan membayar pajak, maka orang tersebut punya hak yang sama dengan warga lainnya, terlepas dari orientasi seksual orang tersebut.
Dukungan Pandji Pragiwaksono mengaku, karena dirinya pemahaman agamanya yang kurang dalam.
“Kenapa gua mendukung itu? Yang pertama, kayak tadi gue bilang, karena kemungkinan besar karena memang (pengetahuan) agama gue nggak bagus, nggak dalem, dan gak bener. Gua mah apa adanya aja ya,” kata Pandji Pragiwaksono.
“Kan gua nggak gua nggak menyembunyikan fakta itu gitu. Kayak lu kan tahu gua gua jarang salat, ngajinya terbata-bata, kan lu tahu itu,” sambungnya dalam Kanal YouTube miliknya.
Selanjutnya, Pandji Pragiwaksono mempermasalahkan orang-orang yang menyakiti atau melakukan kekerasan terhadap kelompok LGBT di Indonesia.
Menurutnya, sikap keras itu muncul karena kebencian, bukan berdasarkan pandangan agama bahwa LGBT itu dosa.
“Sikap yang seperti itu terhadap teman-teman kaum gay, itu prediksi gua bukan didasari karena dosa, bukan karena azab, bukan karena agama, tapi karena benci,” katanya.
Kebencian inilah yang dinilai bahaya oleh Pandji Pragiwaksono yang cenderung akan berujung merusak dan menyakiti.
“Nah, ketika mulai merusak dan menyakiti, orang-orang jadi korban. Orang-orang yang sebenarnya secara data, secara statistik, secara hukum diakui Indonesia,” katanya.
Video Pandji Pragiwaksono di Kanal YouTubenya yang terang-terangan membela LGBT dikomentari warganet
“ Setelah menonton ini saya dapet pelajaran bahwa lebih baik memperdalam ilmu agama dibanding dengerin opininya panji,” kata komentar @ pengguna-wi9up2nq8u.
“ Menormalisasi LGBTQ itu licin lereng, amerika dan sebagian eropa sekarang juga udah bingung gara2 awalnya menormalisasi LGBTQ, lalu komunitas mereka meminta legalisasi pernikahan sesama jenis, trus minta orang normal menyebut pronoun mereka dengan pronoun yang mereka pilih, lalu menormalisasi bahwa gender bisa dipilih, trus guru -guru boleh melarang bahwa anak2 boleh memilih gendernya sendiri bahkan sejak mereka belum dewasa, trus ngajak anak dibawah umur untuk ikut pawai pride tanpa ngerti apa artinya, lanjut lagi memperbolehkan drag queen untuk tampil di depan anak-anak.
Ujung-ujungnya memperbolehkan terapi hormon bahkan operasi penyesuaian gender untuk remaja yang bahkan belum matang secara seksual, perempuan yang payudaranya diangkat yang laki-lakinya dipotong, konsekuensinya komplikasi kesehatan seperti infeksi saluran kandung kemih, mood swing, bahkan akhirnya menjadi steril dan tidak bisa punya keturunan lagi karena hormonalnya udah kericuhan. Yang saya sebutin bukan cuma agenda, tapi udah kejadian di amerika (lu udah tau kan bang). Gw bisa paham bahwa yang lu bela adalah hak hidup dengan nyaman bagi mereka, tapi bagi gw cara terbaik untuk menyikapi mereka adalah memberi tau bahwa mereka itu bermasalah dan harus berusaha untuk cari jalan keluarnya,” kata @habibluez.
“ alau bang Pandji bilang dari awal masalah LGBT ini ga akan bisa terlepas dengan agama, jangan jadikan alasan bang Pandji mendukung LGBT karena “kekurangan ilmu agama” semoga kita semua ga pernah lepas hubungan dengan yang di atas, dan dipandu ke hal-hal yang baik dan benar,” kata @darmawanmudir4882.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan