KABARKIBAR.ID – Beberapa keluarga korban Tragedi Kanjuruhan Malang berusaha menemui Presiden Jokowi dan Menteri BUMN serta Ketum PSSI Erick Thohir.

Aksi mereka dilakukan saat Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Malang bersama Erick Thohir dan Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, Senin, 24 Juli 2023.

Namun, upaya keluarga korban untuk menyampaikan aksinya secara langsung diadang oleh pihak berwajib.

Devi Athok, salah satu keluarga korban, mengatakan, sejak pagi ia bersama beberapa keluarga sudah menunggu kedatangan presiden di jalan sekitar pasar Bululawang.

Keluarga korban juga membawa foto anaknya yang tewas dalam peristiwa naas pada 1 Oktober 2022 itu beserta spanduk permohonan.

Namun apa daya, kata Devi, mereka dihalangi oleh aparat yang bertugas pada saat itu.

“Kami menagih janji dari Pak Jokowi dan Pak Erick Thohir, tapi kami dikepung aparat,” kata Devi Athok kepada wartawan.

Mencoba menagih janji Jokowi ke Malang, Devi mengenakan kaus bergambar kedua anaknya, NDR (16) dan NDB (13).

Kedua anaknya yang tewas di Stadion Kanjuruhan saat pertandingan Liga 1 hampir setahun lalu.

Ia mencoba mendekati mobil Jokowi namun langsung dihentikan aparat.

“Saya tidak bisa pergi ke Presiden Jokowi tapi malah dibentak, dibilang jangan macam-macam,” katanya.

Hal ini tidak hanya terjadi pada Devi tetapi juga pada keluarga korban Kanjuruhan lainnya.

Rini Hanifah, ibu mendiang korban Agus Riansyah, dan Juariah, ibu mendiang Sifwa Dinar.

Dalam video yang beredar, keduanya berusaha membentangkan foto anaknya dan spanduk yang menuntut Jokowi saat mengunjungi Pasar Bululawang.

Namun, keduanya dihentikan oleh pihak aparat.

“Anak saya mati! Anak saya mati! Anak saya mati! Saya enggak bikin keributan di sini. Saya enggak orasi, saya cuma diam sama gini [membentangkan spanduk] kok,” kata Rini Hanifah, setelah dibentak aparat.