QRIS pertama kali diluncurkan pada tanggal 17 Agustus 2019 oleh Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI).

Namun, implementasi QRIS secara nasional baru efektif berlaku sejak 1 Januari 2020.

Peluncuran QRIS ini sejalan dengan Visi Sistem Pembayaran Indonesia (SPI) 2025 yang dicanangkan oleh Bank Indonesia pada bulan Mei 2019.

Penggunaan QRIS memberikan berbagai keuntungan.

QRIS dikembangkan oleh industri sistem pembayaran dengan dukungan Bank Indonesia untuk mempermudah, mempercepat, dan menjaga keamanan proses transaksi menggunakan QR code.

Dengan QRIS, semua PJSP yang menggunakan QR code pembayaran wajib menerapkan QRIS.

Hal ini menguntungkan masyarakat karena QRIS menjamin keamanan transaksi pembayaran.

Salah satu keunggulan QRIS adalah menggunakan satu QR code untuk semua jenis pembayaran.

Saat ini, aplikasi pembayaran dari berbagai penyelenggara, baik bank maupun nonbank, dapat digunakan di berbagai toko, pedagang, warung, tempat parkir, tiket wisata, dan donasi yang menggunakan QRIS.

Meskipun penyedia QRIS di merchant berbeda dengan penyedia aplikasi yang digunakan oleh masyarakat, QRIS dapat menghubungkan semua rekening yang terdaftar di QRIS.

Jumlah pengguna QRIS terus meningkat sejak peluncurannya.

Hingga bulan Februari 2023, jumlah pedagang atau merchant QRIS telah mencapai 24,9 juta dengan total jumlah pengguna mencapai 30,87 juta.

Selain itu, nilai transaksi QRIS hingga bulan Februari 2023 mencapai Rp12,28 triliun dengan volume transaksi sebanyak 121,8 juta.

Penggunaan QRIS memberikan manfaat besar bagi masyarakat dan pelaku usaha karna dapat mempermudah pembeli maupun penjual dalam bertransaksi.

QRIS memudahkan proses pembayaran, mengurangi ketergantungan pada uang tunai, meningkatkan efisiensi transaksi, dan mendorong inklusi keuangan di Indonesia.

Bank Indonesia terus mendukung perkembangan QRIS dan memperluas penerapannya guna menciptakan ekosistem pembayaran digital yang lebih luas dan inklusif di negara ini.

Kenaikan tarif ini akan berpotensi mempengaruhi harga suatu barang.

M Pristiana
Penulis