KABARKIBAR.ID- Momen pergantian kain Kiswah Ka’bah atau kain penutup Ka’bah disaksikan ribuan jamaah haji atau umroh dari penjuru dunia, termasuk jamaah dari Indonesia.

Pergantian Kiswah Ka’bah dilakukan dalam ritual tahunan pada Selasa malam, Selasa 18 juli 2023, bertepatan dengan tahun baru Islam 1 Muharram 1445 Hijriah dalam kalender Islam.

Penggantian Kiswah Ka’bah baru dilakukan oleh beberapa orang yang dipilih dari Kompleks Raja Abdulaziz untuk Kiswah Ka’bah di bawah naungan Kepresidenan Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi atau Reasahalharamain yang dipimpin Sheikh Dr. Abdurrahman bin Abdulaziz Al-Sudais.

Prosesi pembukaan kiswah Ka’bah atau penutup Ka’bah dilakukan pukul 18.00 WAS (Waktu Arab Saudi).

Pergantian Kiswah Ka’bah terlihat beberapa tali simpul dilonggarkan sehingga membuat empat sudut dinding Ka’bah terlihat oleh orang-orang yang tawaf di sekelilingnya.

Penjagaan area sekitar Baitullah semakin diperketat pada pukul 22.00 WAS,.

Ratusan personel Pasukan Khusus Haji dan Umrah tampak berjajar lalu menggiring sebagian jamaah keluar mathaf (area tawaf) untuk mensterilkan jalan dari lalu-lalang orang.

Pagar portabel pun dipasang melingkar dalam dua lapis dengan jarak sekira tiga dan enam meter dari Ka’bah.

Petugas juga menutup sejumlah pintu masuk ke lantai dasar dan lantai 1 Masjidil Haram.

Jamaah dari penjuru dunia yang sudah berada di dekat Ka’bah bisa melanjutkan ritual tawaf sembari menikmati detik-detik penggantian kiswah Ka’bah itu dari dekat.

Lebih dari 20 orang berompi petugas berada di atap Ka’bah ketika jam menunjukkan pukul 23.00 WAS.

Mereka bertugas menarik kiswah baru sebelum kiswah lama benar-benar dilepas.

Dengan kata lain, Ka’bah tidak sampai tampak telanjang karena kain penutup yang baru dipasang terlebih dahulu sebelum akhirnya para petugas menurunkan kain penutup yang lama.

Pembuatan Kain Kiswah Ka’bah

Kiswah Ka’bah baru terdiri dari empat sisi terpisah dan tirai pintu yang mengkonsumsi sekitar 850 kg sutra mentah, 120 kg kawat emas, dan 100 kawat perak.

Di lansir Saudi Press Agency (SPA), pembuatan kiswah Ka’bah merupakan proses rumit yang melibatkan sepuluh tahap industri, menekankan pentingnya dan kehormatan yang terkait dengan tugas suci ini.

Prosesnya dimulai dengan desalinasi sutera, dimana suhu air yang digunakan untuk mencuci sutera diatur secara ketat. Sutera tersebut kemudian diolah dalam air manis sesuai dengan spesifikasi dan standar tertentu.

Tahap kedua melibatkan penghilangan lapisan lilin pengawet “Sericin” dari sutera pada suhu tinggi, diikuti dengan pencelupan sutera menjadi hitam untuk pakaian luar dan hijau untuk kelongsong bagian dalam. Sutra yang diwarnai kemudian dikeringkan.

Pada tahap ketiga, sampel sutera diambil untuk pengujian sebelum dan sesudah pencelupan untuk memastikan ketahanan terhadap faktor iklim dan kekuatan tarik. Tahap keempat menyaksikan penenunan otomatis lebih dari 9.900 benang per meter sutra oleh mesin khusus.

Tahapan selanjutnya termasuk pencetakan ayat-ayat Alquran dan menyulamnya dengan kabel emas dan perak ke sabuk Ka’bah, sulaman tangan dengan motif Islami, dan perakitan serta penjahitan gaun itu.

Tahap terakhir adalah penggantian tirai Ka’bah lama dengan yang baru dan pemasangan tirai pintu Ka’bah.