“Sekali lagi, ini (pengembangan kendaraan ramah lingkungan) tergantung pasar.
Ini bukan faktor yang uncertainty. Yang terpenting adalah kendaraan new energy vehicle, tidak hanya terbatas electric behicle.
Anda bisa pakai angin, uap, bisa juga, yang penting pasar mau beli atau tidak?” kata Ahok.
Menurut data Kementerian Perindustrian (Kemenperin), penyerapan tenaga kerja langsung maupun tidak langsung di sektor otomotif sekitar 1,5 juta tenaga kerja.
Saat ini, industri otomotif dalam negeri dibina oleh 21 badan usaha dengan kapasitas produksi mencapai 2,35 juta unit per tahun.
Dengan rantai nilai yang tersebar di wilayah yang luas, industri otomotif dalam negeri memiliki nilai power linkage sebesar Rp 35 triliun dan nilai backward linkage sebesar Rp 43 triliun pada tahun 2021.
Selain Mobil Hybrid, Ahok Sebut Energi Hidrogen Adalah yang Paling Siap di Indonesia
Ahok, mensosialisasikan pengembangan energi baru terbarukan di Indonesia yang kemudian diterapkan pada kendaraan bermotor.
Salah satu target energi yang harus dikejar adalah hidrogen.
Hal ini karena, potensi hidrogen bersih di Indonesia sebagai bahan bakar cukup besar.
“Kita dari Pertamina, infrastruktur mulai geotermal, kilang, pipa itu paling siap untuk hidrogen. Kita bisa ganti terminal hidrogen,” kata Ahok di ICE BSD, Tangerang, Selasa, 15 Agustus 2023.
Indonesia, lanjut Ahok, memiliki beberapa keuntungan dalam menggunakan energi ini.
Pertama, sumber energinya cukup beragam dan melimpah.
Kedua, ukuran pasar yang besar mendorong potensi permintaan hidrogen yang tinggi di masa depan, terutama di sektor transportasi berat.
Percepatan transisi ke hidrogen pada kendaraan bermotor, baik mobil maupun kendaraan umum dan berat, bergantung pada pasar begitu juga kendaraan listrik.
Tinggalkan Balasan