KABARKIBAR.ID- 2 ribu orang dikabarkan tewas akibat dua bendungan diatas kota Derma, Libya Timur jebol, Senin 11 September 2023.

Badai Daniel dan hujan terus menerus di Libya mengakibatkan 2 bendungan tersebut meluap sehingga dinding tidak bisa menahan debit air yang tinggi hingga jebol.

Jebolnya bendungan juga mengakibatkan ribuan orang hilang lantaran menyapu seluruh lingkungan

Banjir dahsyat menerjang Kota Derna, Libya Timur akibat bendungan jebol

akibat badai dan hujan deres menjebol bendungan di beberapa kota pesisir di timur negara Afrika Utara itu.

Kehancuran terbesar di Kota Derna, sebuah kota yang dulunya dikuasai oleh ekstremis Islam dalam kekacauan yang melanda Libya selama lebih dari satu dekade dan menyebabkan infrastrukturnya hancur dan tidak memadai.

Libya sendiri masih terpecah menjadi dua pemerintahan yang bersaing, satu di timur dan satu lagi di barat, yang masing-masing didukung oleh milisi dan pemerintah asing.

Jumlah korban tewas yang terkonfirmasi akibat banjir akhir pekan mencapai 61 orang pada Senin malam, menurut otoritas kesehatan.

Namun penghitungan tersebut tidak termasuk Derna, yang tidak dapat diakses lagi, dan ribuan orang yang hilang di sana diyakini terbawa air setelah dua bendungan di bagian hulu jebol.

Video yang dibuat oleh penduduk kota yang diunggah secara online menunjukkan kehancuran besar.

Seluruh kawasan pemukiman tersapu sepanjang sungai yang mengalir dari pegunungan melalui pusat kota.

Bangunan apartemen bertingkat yang dulunya terletak jauh dari sungai kini sebagian ambruk ke dalam lumpur.

Dalam wawancara telepon dengan stasiun TV hari Senin, Perdana Menteri Ossama Hamad dari pemerintah Libya timur mengatakan 2.000 orang dikhawatirkan tewas di Derna dan ribuan lainnya diyakini hilang.

Dia mengatakan Derna telah ditetapkan sebagai zona bencana.

Sementara itu, Ahmed al-Mosmari, juru bicara angkatan bersenjata negara yang berbasis di timur, mengatakan pada konferensi pers bahwa jumlah korban tewas di Derna telah melampaui 2.000 orang.

Dia mengatakan ada antara 5.000 dan 6.000 orang yang dilaporkan hilang. Al-Mosmari mengaitkan bencana tersebut dengan runtuhnya dua bendungan di dekatnya, yang menyebabkan banjir bandang yang mematikan.