Para warga pun merekam momen kemarahan Dewi dengan menggunakan ponsel masing-masing.

Kisruh Kurban Sapi, Dewi Perssik dan Ketua RT Berdamai setelah Mediasi

Dewi Perssik
Dewi Perssik saat lakukan mediasi.

Penyanyi dangdut ternama, Dewi Perssik, terlibat dalam kontroversi saat hendak berkurban sapi dalam perayaan Idul Adha tahun ini.

Dewi Perssik mengklaim bahwa hewan kurban yang dititipkannya ditolak oleh Ketua RT setempat, Malkan, dan insiden ini memunculkan kata-kata yang kurang mengenakan dari Malkan kepada Dewi Perssik.

Malkan, yang diwawancarai oleh media, menjelaskan kronologi awal dari tuduhan bahwa ia menolak hewan kurban yang dititipkan oleh Dewi Perssik.

Malkan menjelaskan bahwa awalnya, asisten rumah tangga (ART) Dewi Perssik tiba-tiba menitipkan seekor sapi dan kambing di masjid.

Namun, beberapa jam kemudian, sapi tersebut diangkut kembali.

Melihat sapi yang dititipkan diambil kembali, Malkan merasa heran dan tersinggung.

Awalnya, ia mendapatkan informasi bahwa sapi dan kambing tersebut akan dikurbankan di masjid yang ia kelola.

“Jika hal seperti itu terjadi pada saya, apa yang terjadi dengan saya? Jika sapi telah diserahkan kepada Anda, tiba-tiba diambil kembali, bagaimana perasaan Anda? Saya merasa ada sesuatu yang tidak baik. ‘Ada apa ini, mengapa orang tidak percaya kepada saya?'” ungkap Malkan setelah mediasi dengan Dewi Perssik di kawasan Cilandak, Kamis (29/6).

Menghadapi situasi ini, Malkan memutuskan untuk melepaskan tanggung jawab dengan enggan mengurus sapi dan kambing yang dititipkan oleh Dewi Perssik di masjid tersebut.

Ia juga menolak untuk memindahkan sapi milik Dewi dari masjid ke tempat lain.

Malkan juga menegaskan bahwa ia tidak ingin membantu memindahkan sapi meskipun Dewi Perssik menawarkan uang hingga Rp100 juta, yang kemudian menjadi sorotan dalam peristiwa ini.

“Seharusnya, jika dia membutuhkan bantuan, ada komunikasi. Jika dia ingin menitipkan, tidak ada komunikasi. Tiba-tiba, dia ingin mengambilnya tanpa komunikasi. Apakah menempatkannya di sini sebagai bentuk empati? Jika dikatakan bahwa saya menolak, bagaimana bisa saya menolak?” tegasnya.

“Jika masalah amanah, silakan tanyakan kepada warga, biar mereka yang menjawab,” lanjutnya.

Malkan berharap agar masalah ini segera diselesaikan. Terlebih lagi, ia menekankan bahwa momen Idul Adha adalah momen yang sakral bagi umat Muslim.

“Saya berharap ini segera selesai karena Idul Adha adalah hari yang sakral bagi saya. Dengan menyembelih hewan ini, kita mencerminkan bahwa kita masih memiliki sifat-sifat kebinatangan yang harus dihilangkan dari diri kita. Saya tidak ingin menjadi manusia yang masih memiliki sifat kebinatangan,” jelasnya.

Dewi Perssik, yang masih dalam keadaan terharu, menangis setelah mediasi dengan Ketua RT terkait permasalahan hewan kurban.

Dalam kesempatan yang sama, Dewi Perssik menyatakan kekecewaannya terhadap sikap Malkan sebagai Ketua RT yang enggan membantunya.

Penolakan yang dilakukan oleh Malkan juga dinilai oleh Dewi Perssik tidak mencerminkan sikap kepemimpinan yang mengayomi warga.

“Ini bukan masalah uang, tetapi masalah bagaimana seorang Ketua RT menjalankan tugasnya untuk mengayomi warganya. Itulah sebabnya saya marah karena dia berteriak-teriak pada kami, menunjuk-nunjuk, dan tertawa-tawa. Bagaimana saya tidak marah?” ujar Dewi Perssik sambil menangis.

Mediasi antara Dewi Perssik dan Ketua RT berhasil mencapai titik terang, memungkinkan kedua belah pihak untuk berdamai setelah insiden yang terjadi.