Isu yang diunggah oleh akun Twitter @logikapolitikid ini disertai dengan konfirmasi suara dari seseorang yang mengatakan bahwa Mario mendapat perlakuan khusus.

“Sorry Typo, Maksdnya gak ada Tahanan baru datang yg bisa Makan Malam di Kantin JERA, Cuma si Mario yg bisa. Orang Rutan Lama, sama Mario Pasti tau ini suara siapa. Yok Bantah lagi. Bantah Rekaman ini gue keluarin Komuknya,” tertulis dalam cuitan Twitter @logikapolitikid.

“si Mario bisa Call dan Video Call sesuka hati disana. Enak gak yah. Oia Follower Ketjee Ramein yah biar dibantah lagi. Klo dibantah lagi, si Pablo udah dapat satu Cabe yg Super Pedes buat bikin Rujak Seger di Rutan. Masih minat lanjut kan??” lanjutnya dari aku tersebut.

Dibantah Yasonna Laoly

Terkait adanya dugaan perlakuan khusus yang didapat oleh Mario Dandy, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly menepis adanya isu perlakuan khusus.

“Jadi untuk pertimbangan, ini dikomunikasikan oleh kepala kanwil, di sana 300% overcrowded. Jadi dipindahkan ke Salemba dan puluhan napi dipindahkan, 300%, dan itu protap jalan, masa pengendalian lingkungan itu 2 minggu dan pasti penuh itu,” kata Yasonna kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 31 Mei 2023.

Yasonna mengingatkan jajarannya bahwa kasus Mario Dandy sangat sensitif. Yasonna mengatakan penegakan hukum harus dilakukan dengan benar.

“Tentu saja saya ingatkan kepada kepala kantor wilayah dan juga Pak Dirjen, ini masalah sensitif, poin ini sensitif, bahkan sangat keji. Jadi dia tidak bisa (mendapatkan) treatment, harus betul-betul,” kata Yasonna.

Yasonna juga mengatakan, Mario Dandy tidak dispesialkan saat pindah dari Lapas Cipinang ke Lapas Salemba.

Ia meminta semua pihak untuk tidak memprovokasi.

“Jadi kadang ada provokasi. Jadi saya minta jangan lah bikin hoaks. Tidak, tidak ada yang istimewa. Jangan bikin hoaks,” katanya.

“Nanti kalau itu dilaporin, terus dia bikin hoaks, kan jadi gak enak. Tapi coba, kalau ada kebenarannya, Pak Dirjen kasih tahu ke kita,” lanjutnya. ***