Pasukan ini berdiri pada tanggal 16 April 1952 oleh Letkol Alexander Evert Kawilarang dan Mayor Imam Sudjarwo. Sejak berdirinya, Kopassus telah banyak terlibat dalam operasi militer dan aksi-aksi rahasia di Indonesia.

Kopassus memiliki tugas dan fungsi yang berbeda dengan pasukan militer pada umumnya.

Mereka terlatih secara khusus untuk melakukan tugas-tugas yang sangat berbahaya dan membutuhkan keahlian khusus.

Beberapa tugas yang mereka Kopassus lakukan antara lain adalah penyelamatan sandera, pengintaian, pembebasan tawanan perang, dan pengumpulan informasi rahasia.

Selain itu, Kopassus juga terkenal sebagai pasukan elit dalam pertempuran.

Mereka terlatih untuk bertarung dalam kondisi yang sangat ekstrem, seperti pertempuran saat berada di hutan, gunung, dan medan berat lainnya.

Oleh karena itu, mereka sering kali menjadi pasukan pilihan untuk menghadapi ancaman yang sulit bagi mereka pasukan militer biasa.

Meskipun Kopassus memiliki reputasi yang kuat sebagai pasukan yang sangat disiplin dan efektif.

Namun, pasukan ini juga pernah terlibat dalam beberapa kontroversi.

Beberapa tindakan yang dilakukan oleh anggota Kopassus dikritik oleh masyarakat dan organisasi hak asasi manusia.

Seperti tindakan kekerasan dan pelanggaran hak asasi manusia.

Kopassus juga memainkan peran penting dalam mengamankan Indonesia selama masa transisi kekuasaan setelah jatuhnya Soeharto pada tahun 1998.

Pasukan ini membantu dalam menstabilkan keamanan dan melakukan reformasi di dalam militer Indonesia.

Sejak didirikan, Kopassus telah menjadi salah satu pasukan khusus yang paling dihormati dan diakui di dunia.

Pasukan ini telah mengambil bagian dalam berbagai operasi militer, misi perdamaian, dan bantuan kemanusiaan di dalam dan luar negeri.

Meskipun menghadapi banyak tantangan dan kontroversi, Kopassus tetap menjadi salah satu pilar utama dalam pertahanan negara dan menjaga kedaulatan Indonesia.