Yunnan Acadamy of Social Sciences merupakan institut yang berspesialisasi dalam studi Asia Selatan dan Asia Tenggara.

Setiap tahun, mereka mengadakan pertemuan rutin untuk membahas hasil kajian dan penelitian yang dilakukan, seperti pertanian, agama, sejarah, budaya, politik, dll.

Kunjungan Delegasi Yunnan Academy of Social Sciences & INTI

Pada kesempatan tersebut, Bapak Christiandy Sanjaya yang juga anggota dewan pembina INTI menanyakan tentang hasil penelitian atau analisis Yunnan Academy of Social Sciences mengenai:

  1. Isu geopolitik terkini, di Indonesia bahkan sebelum dan selama pemilu, gerakan anti China sangat kuat. Isu geopolitik global di antara kekuatan Barat (USA) yang masih ingin hegemoni telah melahirkan “perang dingin”, bagaimana hasil penelitian YASS mengenai topik ini?
  2. Dunia sedang menghadapi resiko degradasi pangan, provinsi Kalimantan Barat memiliki lahan yang sangat luas dan kekayaan sumber daya alam yang tidak dapat dikelola secara optimal, seperti beras dengan hasil yang sangat rendah. Bagaimana cara untuk bisa memperoleh bibit padi yang unggul agar dapat mensejahterakan kehidupan para pertani?
  3. Bagaimana cara mengurangi ketergantungan terhadap USD?

Menjawab pertanyaan ini, pihak dari Yunnan Academy of Social Sciences memberikan jawaban sebagai berikut:

  • Dalam beberapa tahun terakhir, geopolitik global telah mengalami perubahan yang luar biasa. Kekuatan Barat telah menurun sedangkan kekuatan Timur telah meningkat. Dalam hal ini, pemerintah Tiongkok telah membuat tiga kebijakan/pernyataan, yaitu: pembangunan yang lebih baik, keamanan di segala bidang, sikap berbudaya, keterbukaan dan toleransi.
  • Saat ini Tiongkok sedang mengembangkan sektor pertaniannya untuk menghadapi risiko resesi pangan. Jenis padi unggul yang ditanam sekali tanpa pemotongan dan masih memberikan hasil 3-5 tahun. Mari datang dan kami siap menjembatani untuk mendapatkan bibit unggulan tersebut. Bibit padi unggul di seluruh Tiongkok asalnya dari daerah Yunnan.
  • Saat ini dominasi dolar masih sangat kuat, namun dalam hubungan dagang kita bisa menggunakan mata uang banyak negara lain, yang akan memperkuat perdagangan kita.