KABARKIBAR.ID- Dalam beberapa hari terakhir, perbincangan mengenai kualitas udara di Jakarta telah memenuhi perbincangan publik karena kondisinya yang tidak sehat.

Tingkat polusi udara mencapai tingkat yang membentuk kabut pekat dan menimbulkan gangguan serius terhadap kesehatan warga kota.

Bahkan, Menteri Ad Interim Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sandiaga Uno, memberikan pengakuan bahwa Presiden Joko Widodo mengalami batuk-batuk selama 4 minggu terakhir.

Salah satu faktor yang diduga menjadi penyebabnya adalah tingkat polusi udara yang tinggi di Jakarta.

“Sang Presiden meminta langkah-langkah konkret diambil dalam waktu satu minggu ini, karena beliau sendiri sudah mengalami batuk selama hampir 4 minggu, yang belum pernah ia alami sebelumnya,” ungkap Sandiaga Uno di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Senin, 14 Agustus 2023.

Lebih lanjut, Sandiaga Uno menyampaikan, “Dokter juga memberikan indikasi bahwa kontribusi terhadap kondisi kesehatan Presiden juga bisa dipengaruhi oleh kualitas udara yang tidak sehat dan buruk.”

Bagaimana dengan kondisi udara di Jakarta pada pagi hari ini, Selasa, 15 Agustus 2023?

Berdasarkan data yang diakses melalui situs IQAir, indeks kualitas udara di Jakarta berada pada angka 157, yang berarti kondisi udara dianggap TIDAK SEHAT.

Lebih khusus, konsentrasi partikel PM2.5 (partikulat matter berukuran 2.5 mikrometer) di Jakarta saat ini mencapai 13.4 kali lipat dari nilai panduan kualitas udara tahunan yang dianjurkan.

Partikel PM2.5 adalah partikel-partikel kecil dalam udara yang memiliki diameter lebih kecil dari atau sama dengan 2.5 mikrometer, dan dapat sangat berbahaya bagi kesehatan manusia.

Sebagai gambaran lebih detail mengenai kualitas udara di beberapa daerah Jakarta, berikut adalah rangking kualitas udara pada pagi hari ini:

1. Jeruk Purut: 167

2. Duitku PG, Kebon Jeruk: 163

3. Layar Permai PIK: 163

4. Kemang V: 161

5. Simprug TH: 161

6. Wisma Matahari Power: 161

7. AHP – Capital Place: 160

8. Kemang Dalam IX: 158

9. Gran Melia Jakarta: 157

10. Wisma Barito Pacific: 156

Tingginya angka indeks kualitas udara ini memberikan peringatan serius akan bahaya polusi udara yang sedang dihadapi oleh masyarakat Jakarta.

Partikel-partikel berbahaya seperti PM2.5 dapat masuk ke dalam sistem pernapasan manusia dan berpotensi menyebabkan gangguan pernapasan, masalah kesehatan jantung, dan dampak negatif lainnya.

Kondisi ini seharusnya menjadi perhatian bersama, termasuk pemerintah dan masyarakat, untuk mengambil tindakan konkret dalam menjaga kualitas udara agar tetap sehat dan aman bagi kesehatan seluruh warga kota.

Indeks Kualitas Udara Jakarta Mencemaskan: Kondisi Semakin Buruk

Situs IQAir telah melaporkan bahwa indeks kualitas udara di Jakarta pada pagi ini mencapai angka 157, yang mengindikasikan tingkat kualitas udara yang TIDAK SEHAT.

Kondisi ini menjadi sinyal serius akan perburukan kualitas udara yang semakin meresahkan masyarakat.