“Jadi ya kita semua merasakannya setiap hari,” kata Wahyunoto Lukman, selaku Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang Selatan saat dihubungi, Jumat, 11 Agustus 2023.

Wahyunoto mengatakan, DLH Tangerang Selatan memiliki pengukur kualitas udara sendiri.

Alat ini bahkan mampu untuk mendeteksi 5 unsur berbahaya dalam partikel di udara.

“Kami di Dinas LH ​​Tangsel memiliki alat yang juga bisa mengukur atau mengetahui unsur dalam partikel yang ada,” ujarnya.

“Ada lima unsur partikel yang bisa diidentifikasi di alat kami. Dioksin, arsenik, lalu sulfur dioksida, lalu karbon monoksida, dan satu lagi itu magnesium dioksida.”

“Itu mengapa hanya lima partikel yang terdeteksi, diukur di alat kami, 5 kandungan ini semuanya beracun, kalau partikel-partikel itu di udara mengandung 5 unsur ini, sangat berbahaya,” imbuhnya.

Berdasarkan alat ukur DLH Tangsel yang ada, tidak ditemukan lima unsur berbahaya, menurut klaimnya.

Meski demikian, Wahyu mengatakan masih ada beberapa partikel di udara, namun tidak berbahaya.

Situs Pemantauan Kualitas Udara Buruk Soal Tangsel Dipertanyakan

Wahyunoto menanyakan apakah alat, metode, dan sampel sudah sesuai dengan aturan atau SOP yang diakui oleh lembaga yang berkompeten.

Ia menyarankan agar dapat diambil kesimpulan umum tentang kondisi udara Tangsel, sampel udara yang diuji juga harus benar-benar mewakili kondisi seluruh wilayah Tangsel, yakni minimal tujuh kecamatan yang ada.

“Dan jangan terburu-buru, apalagi menyebarkan informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan,” katanya.

Wahyunoto mengatakan, Pemkot Tangerang Selatan melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) memiliki alat, baik aktif maupun pasif.

Selain itu, metode pengambilan sampelnya telah diakui oleh komite akreditasi nasional.