Pelaporan tersebut terjadi karena mereka melakukan deklarasi dukungan terhadap Prabowo di Museum Perumusan Naskah Proklamasi.

Partai Golkar Mengumumkan Deklarasi Dukungan untuk Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024

Langkah politik penting terjadi di kancah nasional saat Partai Golongan Karya (Golkar) bersama Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) lakukan deklarasi dukungan.

Mereka secara resmi mengumumkan Prabowo Subianto sebagai calon presiden dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 dan lakukan pembentukan koalisi dukungan.

Keputusan ini diumumkan dengan tegas dalam acara deklarasi pengusungan Prabowo Subianto sebagai calon presiden di Museum Naskah Proklamasi, Jakarta Pusat, pada Minggu, 13 Agustus 2023.

Langkah ini menggambarkan upaya serius dari kelompok partai-partai ini untuk menggalang kekuatan dan dukungan guna memenangkan Pilpres yang akan datang.

Beberapa hari setelah pengumuman ini, partai yang dipimpin oleh Airlangga Hartarto, Partai Golkar, mulai mengambil langkah lebih konkret dengan mengajukan dua nama sebagai calon wakil presiden (cawapres) yang potensial untuk mendampingi Prabowo.

Menurut Ketua DPP Partai Golkar, Dave Akbarshah Fikarno Laksono, dua nama yang diajukan adalah Airlangga Hartarto dan Ridwan Kamil.

“Kami masih dalam tahap diskusi untuk menentukan posisi cawapres. Golkar memiliki beberapa kader yang kami pertimbangkan, di antaranya adalah Airlangga dan Ridwan Kamil,” ujar Dave di kompleks parlemen, Jakarta, pada Rabu, 16 Agustus 2023.

Dave juga menjelaskan bahwa saat ini, Partai Golkar tengah aktif melakukan pembicaraan dengan partai-partai koalisi lainnya guna mencari kader terbaik yang akan diusulkan sebagai calon wakil presiden.

Dave mengklarifikasi bahwa keputusan akhir mengenai posisi cawapres akan mengikuti hasil Musyawarah Nasional (Munas) partai.

Namun, dalam menghadapi dinamika politik yang mungkin berkembang, Golkar telah menyiapkan beberapa nama kader lainnya sebagai pilihan alternatif.

“Golkar akan tetap berpegang pada hasil Munas. Namun, jika dalam perbincangan dengan partai koalisi muncul arah yang lebih kuat pada salah satu kader, baik itu Airlangga atau Ridwan Kamil, kami akan mempertimbangkan perkembangan tersebut karena situasi politik terus berubah,” tambah Dave.

Selain itu, Dave juga menekankan bahwa Golkar akan tunduk pada kesepakatan yang dicapai bersama mitra koalisinya.

Keseimbangan dan kesatuan dalam koalisi akan menjadi kunci untuk meraih hasil terbaik dalam pemilihan presiden yang akan datang.

Koalisi yang terbentuk antara Partai Golkar, PAN, PKB, dan Gerindra memiliki dampak besar dalam panorama politik Indonesia menjelang Pilpres 2024.

Keputusan strategis yang diambil oleh kelompok partai ini akan mempengaruhi arah perjalanan politik nasional dalam tahun-tahun mendatang.

Upaya bersama ini mencerminkan semangat kerjasama dan usaha bersama dalam mempengaruhi masa depan negara.