Hal ini menyusul desakan dari Partai Demokrat agar Pemerintah Indonesia, termasuk Presiden Joko Widodo (Jokowi), menarik kontingen Indonesia.

Kepala Badan Komando Strategis (Bakomstra) Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, menyatakan bahwa saat ini ada 1.569 peserta, sebagian besar siswa usia 14-18 tahun.

Mereka tergabung dalam kontingen Indonesia dan berada dalam kondisi terancam akibat cuaca panas yang sangat ekstrem.

Suhu disana mencapai suhu 34-38 derajat Celsius, dengan fasilitas yang sangat kurang memadai.

Herzaky meminta pemerintah untuk segera mengambil tindakan serius dalam membantu peserta kontingen yang berada di Korea Selatan.

Desakan ini datang agar pemerintah tidak menunggu hingga tanggal 12 Agustus untuk melakukan pemulangan peserta kontingen ke Indonesia.

Pemerintah Terus Pantau Kondisi Kontingen Indonesia di Jambore Pramuka Sedunia di Korea Selatan

Pemerintah Republik Indonesia terus berkomunikasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Seoul untuk memantau perkembangan terkini dari Jambore Pramuka Sedunia ke-25 yang berlangsung di Korea Selatan.

Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, menyatakan bahwa tim KBRI telah beberapa kali mengunjungi lokasi Jambore untuk memastikan kondisi kontingen Indonesia.

Dalam pernyataannya, Retno menyebut bahwa kondisi kontingen Indonesia saat ini dalam keadaan baik-baik saja.

Meskipun Korea Selatan sedang mengalami cuaca panas ekstrem, Kontingen Gerakan Pramuka Indonesia yang berjumlah 1.569 orang tetap bertahan dan tetap menunjukkan semangat tinggi dalam mengikuti kegiatan Jambore yang berlangsung dari 1 hingga 12 Agustus 2023.

“Tantangan yang dihadapi memang sangat berat terutama dari segi cuaca yang sangat panas, namun saya terus memantau mereka melalui kedutaan kita di Seoul. Alhamdulillah, anak-anak dalam kondisi baik,” tutur Retno Marsudi kepada wartawan usai menghadiri agenda Istana Berkebaya pada Minggu, 6 Agustus 2023.

Retno menjelaskan bahwa hingga saat ini belum ada keputusan dari pemerintah untuk menarik kontingen Indonesia dari Seoul.

Sebagai Menteri Luar Negeri, Retno secara pribadi telah menghubungi KBRI di Seoul untuk mengetahui rencana kontingen terkait kepulangan mereka ke Indonesia.

Namun, hingga saat ini, kontingen Indonesia belum memiliki rencana untuk kembali ke Tanah Air.

“Diharapkan kondisi cuaca membaik dan tidak semakin panas. Namun, yang patut kita syukuri adalah sebagian besar dari mereka dalam kondisi baik,” tambah Retno.

Situasi cuaca di Korea Selatan dilaporkan mencapai suhu 38-40 derajat Celsius pada siang hari.

Dikabarkan bahwa sekitar 800 peserta Jambore terpaksa harus dilarikan ke rumah sakit, sebagian besar karena mengalami kepanasan, serta keluhan terkait sanitasi dan makanan yang kurang baik.

Meskipun cuaca yang ekstrem menjadi tantangan berat bagi peserta Jambore, namun kontingen Indonesia terus menunjukkan semangat tinggi dalam mengikuti kegiatan tersebut.

Pemerintah Republik Indonesia terus berkoordinasi dan memantau kondisi peserta melalui KBRI di Seoul untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan mereka.