KABARKIBAR.ID – Konflik Myanmar yang sampai saat ini masih terjadi membuat Sekjen PBB mendesak para juta militernya.

Antonio Guterres, selaku Sekretaris Jenderal atau Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) meminta junta militer di Myanmar yang saat ini memimpin pemerintah untuk kembali ke demokrasi.

Ia juga meminta para militer tersebut mendengarkan keinginan masyarakat atas pembebasan seluruh tahanan politik.

Hal itu diungkapkan Antonio saat jumpa pers di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta Pusat, Kamis, 7 Agustus 2023.

“Saya mengulangi seruan mendesak saya kepada penguasa militer Myanmar untuk mendengarkan keinginan rakyat mereka.”

“Membebaskan semua tahanan politik dan membuka kembalinya pemerintahan demokratis,” kata Antonio dalam sebuah konferensi pers, Kamis.

Antonio menyatakan keprihatinan mendalam atas memburuknya situasi politik, kemanusiaan dan hak asasi manusia di Myanmar, termasuk Negara Bagian Rakhine.

Dia juga prihatin dengan nasib sejumlah besar pengungsi yang hidup dalam kondisi seperti itu.

Oleh karena itu, ia mendukung Konsensus Lima Poin yang dicapai negara-negara ASEAN untuk membantu menyelesaikan konflik di Myanmar.

“Saya menyambut baik pendekatan prinsip ASEAN melalui Konsensus Lima Poin,” ujarnya.

Antonio mengapresiasi upaya gigih Indonesia sebagai Tuan Rumah ASEAN tahun ini, termasuk partisipasi semua pihak yang berkonflik dalam dialog politik.

Diketahui, dalam 9 bulan terakhir, Indonesia sebagai Ketua ASEAN telah menjalani 145 pendekatan (engagement) untuk menyelesaikan konflik di negara tersebut.