Menurut Yandri, sosok Erick Thohir sangat cocok menjadi cawapres yang mendampingi Prabowo.

“Dengan peluang kemenangan Prabowo yang tinggi menurut survei, serta popularitas Erick Thohir yang juga tinggi, di samping usia muda dan energik, serta berbagai prestasi yang dimiliki, saya rasa sangat tepat jika nantinya Prabowo memilih Erick Thohir sebagai cawapres,” ujar Yandri di Kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta, pada hari Senin yang lalu, seperti yang dilansir pada Rabu, 16 Agustus 2023.

Yandri menambahkan bahwa hasil survei belakangan ini mengindikasikan elektabilitas Erick Thohir yang cukup tinggi sebagai calon wakil presiden.

Oleh karena itu, usulan PAN untuk mengajukan Erick sebagai cawapres tidaklah bersifat subjektif.

Nama Erick Thohir menduduki peringkat pertama dalam survei Indikator Politik yang dilakukan pada 20-24 Juni lalu sebagai calon wakil presiden pilihan publik.

Elektabilitasnya mencapai 22,9%. Temuan serupa juga diperoleh dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) dalam survei yang berlangsung pada 1-8 Juli.

Dalam simulasi yang melibatkan 24 calon wakil presiden, Erick menduduki posisi teratas dengan elektabilitas sebesar 14,3%.

Yandri menekankan bahwa usulan PAN untuk mendukung Erick Thohir sebagai cawapres bukanlah suatu keputusan yang diambil secara sembarangan, tetapi didasarkan pada data dan fakta yang ada.

Sementara itu, Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, dalam kesempatan terpisah, membicarakan kemungkinan Gibran Rakabuming Raka, putra Presiden Jokowi, menjadi bakal cawapres yang akan mendampingi Prabowo Subianto.

Airlangga menyatakan bahwa opsi ini masih tergantung pada dinamika yang akan berkembang.

Baginya, saat ini adalah tahap akhir dalam menentukan kandidat pilpres.

“Kita saat ini berada di babak akhir, di mana beberapa perkembangan masih akan terjadi. Kita akan terus mengikuti perkembangan yang akan datang,” ujar Airlangga di Istana Kepresidenan Jakarta, pada hari Senin.

Airlangga mengakui bahwa belum ada keputusan pasti mengenai cawapres yang akan mendampingi Prabowo.

Namun, empat partai koalisi telah sepakat untuk bersama-sama menentukannya.

“Kemarin kita baru saja menyepakati kerja sama, di mana keputusan strategis akan dibahas bersama oleh para ketua umum dari keempat partai,” jelas Airlangga.