Dwiyana Slamet Riyadi juga menyampaikan bahwa telah berkomunikasi dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, yang menyampaikan bahwa Presiden Jokowi ingin memberikan salam kepada semua pihak dan beliau akan naik kereta cepat ini sebelum tanggal 28 Juli.

Menurut Dwiyana Slamet Riyadi, pihaknya telah mempersiapkan uji coba kereta cepat ini dengan sebaik mungkin.

“Ini adalah hal yang paling penting,” kata Dwiyana Slamet Riyadi saat mendampingi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, dan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi.

Soft launching Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan dilakukan pada tanggal 18 Agustus 2023 mendatang, sekaligus dimulainya operasional uji coba kereta cepat dalam periode Agustus hingga Oktober 2023.

“Pada saat itu, semua infrastruktur akan dapat digunakan, termasuk juga KAI feeder,” ungkapnya.

Dwiyana Slamet Riyadi menambahkan bahwa KCIC berharap ketika kereta cepat beroperasi, penumpang dari Jakarta ke Bandung dapat naik LRT dari Stasiun Sudirman dan turun di Stasiun Halim, kemudian melanjutkan perjalanan dengan kereta cepat menuju Stasiun Padalarang, dan sebaliknya.

“Misalnya, jika seseorang ingin pergi dari Halim ke Kota Bandung, mereka dapat menggunakan kereta cepat dan turun di Padalarang, kemudian melanjutkan dengan KAI feeder,” kata Dwiyana Slamet Riyadi.

Proyek Kereta Cepat Berencana Hingga Surabaya

Pemerintah saat ini sedang melihat peluang untuk melanjutkan proyek Kereta Cepat hingga ke Surabaya.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menyatakan bahwa rencana pengembangan kereta cepat menuju Surabaya perlu didukung oleh transfer teknologi dan pengalaman yang telah dimiliki oleh Indonesia.

“Kami memiliki potensi dalam hilirisasi, di mana banyak material dapat diproduksi di dalam negeri, sehingga dapat menciptakan lapangan kerja bagi UMKM dan sebagainya,” ujar Luhut.

Saat ini, sekitar 400-600 orang dari Indonesia sedang menjalani pelatihan di Tiongkok untuk mengoperasikan dan merawat kereta cepat tersebut.

“Ini merupakan modal bagi kita ke depannya, ketika pemerintahan yang akan datang meneruskan program ini. Hal ini akan membuat perekonomian kita semakin baik,” tambah Luhut Binsar Pandjaitan.

Pada pagi hari, Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), Dwiyana Slamet Riyadi, bersama Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, dan beberapa pejabat lainnya, melakukan uji coba kereta cepat.

Mereka mencoba perjalanan dari Stasiun Halim hingga Stasiun Padalarang, kemudian menggunakan kereta feeder dari Stasiun Tegalluar, sebelum kembali ke Stasiun Halim.

Dalam sesi uji coba tersebut, perjalanan dari Stasiun Halim ke Padalarang memakan waktu sekitar 30 menit, sedangkan perjalanan hingga Stasiun Tegalluar memakan waktu total sekitar 45 menit.

Dwiyana Slamet Riyadi memastikan bahwa uji coba tersebut berjalan lancar tanpa adanya kendala.

Bahkan, dia menyatakan bahwa perjalanan dengan kereta cepat tersebut cukup nyaman meskipun dalam kecepatan tinggi.