Di dalamnya, setiap anggota keluarga menjalankan perannya secara seimbang, saling menghargai, dan mendukung.
Perempuan yang berdaya tidak hanya mengangkat harkat keluarganya, tetapi juga berkontribusi dalam pembangunan bangsa dengan akses setara di bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Pemberdayaan ini turut memperkuat komunitas dan masyarakat luas.
Skuad Midodo: Karakter Karya Bangsa
Karnaval ini juga menghadirkan Skuad Midodo, karakter intelektual properti (IP) karya anak bangsa yang menampilkan tokoh-tokoh hewan langka Indonesia.
Karakter ini bukan sekadar hiburan, melainkan sahabat belajar yang membawa pesan moral tentang persahabatan, empati, dan cinta lingkungan.
Melalui animasi, musik, hingga cerita bergambar, orang tua—khususnya ibu—didorong menggunakan Skuad Midodo untuk menanamkan nilai-nilai karakter sejak dini.
Partisipasi Kemen PPPA dalam Karnaval Kemerdekaan menegaskan komitmen pemerintah memperjuangkan keadilan gender dan perlindungan anak.
Menurut Menteri Arifah, Indonesia Emas 2045 hanya bisa tercapai jika keluarga menjadi fondasi kuat. Ayah yang mengayomi, ibu yang berdaya, serta anak yang tumbuh dalam lingkungan penuh kasih sayang akan melahirkan generasi emas yang tangguh menghadapi tantangan global.
“Karnaval kemerdekaan ini momentum bersama untuk mewujudkan bangsa inklusif, adil, dan penuh harapan,” pungkasnya.
Bagi masyarakat, pesan yang dibawa truk karnaval ini sangat relevan dengan kehidupan sehari-hari. Di era digital yang penuh tantangan, keluarga dituntut mampu:
- Mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak.
- Memberikan akses setara pendidikan dan kesehatan.
- Menanamkan nilai kebersamaan sejak dini.
- Menguatkan peran ayah dalam pengasuhan.
Edukasi publik melalui parade semacam ini menjadi cara kreatif agar pesan pemerintah tidak hanya berhenti pada regulasi, tetapi juga hadir langsung di tengah rakyat.
Dengan mengangkat tema keluarga berkualitas, perempuan berdaya, dan anak terlindungi, Kemen PPPA mengingatkan bahwa Indonesia Emas 2045 dimulai dari rumah tangga yang kuat.
Keluarga bukan hanya unit terkecil masyarakat, tetapi juga benteng pertama bagi bangsa menghadapi tantangan global.
Tinggalkan Balasan