AKBP Muhammad Sajarod Zakun, Kapolres Tegal, berujar setidaknya sebanyak 37 orang menjadi korban kecelakaan tersebut.

Dari jumlah tersebut, 35 orang mengalami luka ringan, satu orang luka berat, dan satu orang meninggal dunia.

Sebelum kecelakaan terjadi, bus yang berada di tempat parkir diketahui tengah dipanasi dalam kondisi terganjal dengan rem tangan aktif.

Kapolres mengatakan ketika kejadian kenek bus sedang memanasi kendaraan tersebut.

Kemudian saat itu kendaraan dalam keadaan berhenti dan terparkir sehingga rem tangan sudah ia aktifkan serta bus sudah supir ganjal juga.

Namun saat itu, sopir maupun kenek bus sedang menunggu di luar.

Namun, tak lama setelah bus dipanaskan, kendaraan tersebut secara tiba-tiba meluncur ke sungai di kawasan objek wisata tersebut.

Dengan tegas Kapolres Tegal mengatakan bahwa Kecelakaan tidak masuk ke dalam jurang melainkan ke dalam sungai.

“Ya, ada kecelakaan tunggal. Bukan bus masuk jurang, namun masuk sungai,” katanya.

Saat ini, polisi masih fokus melakukan evakuasi para korban luka-luka ke Puskesmas, klinik, dan rumah sakit setempat.

Hingga saat ini, proses evakuasi bus yang terjun ke sungai di Guci, Tegal belum dilakukan oleh pihak kepolisian.

Menurut Kapolres Tegal, hal ini dikarenakan masih menunggu alat berat crane untuk mengangkut bus.

“Masih menunggu derek dan crane, yang derek sudah datang jadi tinggal menunggu crane saja,” ungkap Sajarod.

Kecelakaan bus pariwisata di Guci, Tegal, Jawa Tengah ini tentunya menimbulkan duka bagi para korban dan keluarga yang terkena dampaknya.

Pihak berwenang, dalam hal ini kepolisian, diharapkan segera melakukan proses evakuasi dan penyelidikan untuk mengetahui penyebab terjadinya kecelakaan tersebut.