Sebanyak 17 unit kendaraan pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi kejadian untuk mengatasi insiden tersebut.
Awalnya, hanya dua kapal yang terbakar. Namun, api dengan cepat menjalar ke empat kapal lainnya, dan akhirnya menyebar lagi ke dua kapal lainnya.
Situasi ini mengharuskan petugas pemadam kebakaran segera merespons dan menghadapi tantangan besar dalam memadamkan api yang cepat menjalar.
Perwira piket dari Sudin Gulkarmat Jakarta Utara, Eko Mahendro, menjelaskan kronologi kejadian tersebut. “Yang terbakar ada sembilan kapal. Kemudian api juga sedikit mengenai bangunan pelelangan ikan. Tapi berhasil kami lokalisir sehingga kantor Syahbandar jauh dari perambatan api.”
Penting untuk mencatat bahwa penyebab pasti dari kebakaran ini masih belum diketahui, dan penyelidikan lebih lanjut akan dilakukan oleh pihak berwenang.
Kebakaran di pelabuhan atau dermaga dapat menjadi insiden serius karena dapat menyebabkan kerusakan besar pada kapal, fasilitas pelabuhan, dan bahkan melibatkan risiko kerugian nyawa.
Oleh karena itu, kesigapan petugas pemadam kebakaran dan koordinasi yang baik dalam menghadapi situasi ini sangat penting.
Insiden ini juga menjadi pengingat tentang pentingnya kesadaran akan protokol keamanan di sekitar pelabuhan, termasuk tindakan pencegahan kebakaran yang efektif dan pemahaman tentang cara merespons dengan cepat ketika terjadi insiden darurat.
Pihak yang terlibat dalam aktivitas di sekitar pelabuhan, termasuk para nelayan, juga harus selalu memprioritaskan keselamatan mereka dan mengikuti pedoman keamanan yang berlaku.
Pihak berwenang akan melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk menentukan penyebab pasti dari kebakaran tersebut.
Kejadian ini juga mengingatkan pentingnya kesadaran akan protokol keamanan di sekitar pelabuhan dan kapal-kapal nelayan untuk menghindari insiden serupa di masa depan.
Tinggalkan Balasan