KABARKIBAR.ID- Kasus antraks di Kabupaten Gunungkidul telah menelan korban jiwa.

Sebanyak tiga warga dilaporkan tewas akibat infeksi antraks, yang dipicu oleh konsumsi daging sapi saat perayaan Idul Adha yang lalu.

Selain itu, hingga saat ini tercatat 93 pasien lain yang dinyatakan positif terinfeksi antraks berdasarkan hasil tes serologi.

Nadia, salah seorang pejabat kesehatan setempat, mengungkapkan bahwa hasil pemeriksaan genetik menunjukkan bahwa seluruh kasus kematian terkait antraks tersebut juga menunjukkan hasil positif infeksi antraks.

“Hasil pemeriksaan menunjukkan adanya infeksi antraks dalam tubuh mereka,” ujarnya saat dikonfirmasi pada Selasa, 4 Juli 2023.

Kasus antraks yang terjadi di Gunungkidul merupakan kasus pertama yang tercatat pada tahun 2023 setelah tidak ada laporan kasus sebelumnya pada tahun sebelumnya.

Beberapa pasien masih dalam perawatan medis sedangkan sebagian lainnya telah dinyatakan sembuh dari infeksi tersebut.

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Gunungkidul segera mengambil langkah tegas setelah ditemukan lima ekor hewan ternak yang dinyatakan positif terinfeksi antraks.

Dalam hal ini, Dinas tersebut melakukan isolasi terbatas terhadap pergerakan hewan ternak di wilayah Kecamatan Semanu, yang menjadi pusat penyebaran kasus ini.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul, Wibawanti, menjelaskan bahwa lima hewan ternak yang ditemukan positif antraks di Kecamatan Semanu mengalami gejala kematian mendadak.

“Ketika kami menerima laporan dari masyarakat tentang kematian hewan ternak secara tiba-tiba, petugas segera melakukan pengambilan sampel dan hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan hasil positif antraks,” paparnya.

Penularan antraks pada hewan ternak bisa terjadi melalui konsumsi rumput yang terkontaminasi virus antraks.

Selain itu, terdapat kemungkinan bahwa virus antraks yang selama ini berada di bawah tanah menjadi terangkat akibat aktivitas penggarapan tanah, karena virus antraks dapat bertahan lama di permukaan tanah.

Pemerintah setempat telah mengambil langkah-langkah untuk mengendalikan penyebaran antraks dengan melakukan isolasi terbatas terhadap lalu lintas ternak di wilayah yang terdampak.

Diharapkan tindakan ini dapat meminimalkan risiko penyebaran lebih lanjut dan membantu melindungi kesehatan masyarakat serta kesejahteraan hewan ternak di daerah tersebut.

Kasus antraks di Kabupaten Gunungkidul menimbulkan keprihatinan serius karena telah menelan korban jiwa dan menginfeksi sejumlah besar pasien.

Antraks merupakan penyakit zoonosis yang dapat ditularkan dari hewan kepada manusia.

Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk menjaga kebersihan dan kesehatan hewan ternak serta memastikan bahwa daging yang dikonsumsi telah melalui proses pemrosesan dan pemanggangan yang tepat.

Selain itu, perlu juga meningkatkan kesadaran akan pentingnya melakukan vaksinasi pada hewan ternak untuk mencegah penularan penyakit ini.

Kita semua berharap agar penyebaran antraks dapat segera dihentikan dan masyarakat dapat hidup dalam keadaan yang aman dan sehat.

Kuburan Sapi Terkena Antraks Dibongkar Warga

Antraks, Gunungkidul
Petugas kesehatan saat melakukan pengecekan wilayah terinfeksi Antraks.

Kuburan ternak yang mati akibat antraks telah dibongkar oleh sebagian masyarakat di sekitar.