KABARKIBAR.ID- Kapal induk Amerika Serikat, USS Ronald Reagan (CVN-76), menjadi pusat perhatian ketika berlabuh di perairan Bali untuk kunjungan pelabuhan dalam rangka operasi rutin di Samudera Hindia.

Bersama dengan kapal perang USS Antietam (CG-54) dan USS Robert Small (CG-62), USS Ronald Reagan tiba di Dermaga Tanjung Benoa pada Minggu (16/7).

Sebelum berlabuh, kapal induk tersebut dikawal oleh kapal-kapal perang pasukan Angkatan Laut Indonesia, seperti KRI Sultan Hasanuddin dan KRI Sultan Iskandar Muda, yang bertugas melaksanakan pengawasan dan pengamanan.

Namun, sebenarnya, seperti apa kapal induk USS Ronald Reagan ini?

Kapal induk USS Ronald Reagan merupakan bagian dari Armada ke-7 pasukan Angkatan Laut Amerika Serikat yang beroperasi di kawasan Indo-Pasifik, seperti yang dijelaskan dalam situs resmi Armada ke-7.

Kapal ini menggantikan USS Carl Vinson pada Mei 2017, sebelum akhirnya dikerahkan ke Semenanjung Korea.

“Sebagai unggulan Amerika, kami memberikan kehadiran yang kredibel dan mematikan, luar biasa, di waktu dan tempat yang dipilih bangsa kami,” demikian dikutip dari Angkatan Laut AS.

USS Ronald Reagan memiliki kemampuan untuk membawa 4.539 kru dan sekitar 60 pesawat tempur.

Menurut laporan mengenai Kekuatan Angkatan Laut AS, kekuatan sebenarnya terletak pada karakter dan keberagaman dari para kru kapal ini.

“Kami adalah lebih dari sekadar sebuah tim: kami adalah sebuah keluarga,” ungkap mereka dalam laporan tersebut.

Laporan tersebut juga menjelaskan bahwa meskipun begitu, tak terhindarkan adanya gesekan seperti halnya dalam keluarga pada umumnya.

“Namun, kami selalu memperlakukan satu sama lain dengan bermartabat dan hormat.”

Proses pembangunan kapal induk USS Ronald Reagan dimulai pada tahun 1988.

Nama kapal ini diambil dari seorang politikus AS dan juga mantan Presiden Amerika Serikat pada periode 1981-1989.

Pada tahun 2004, kapal ini dikerahkan ke San Diego, Amerika Serikat.

Kemudian, pada tahun 2017, USS Ronald Reagan berlayar menuju kawasan Indo-Pasifik untuk berpartisipasi dalam operasi rutin di Samudera Hindia.