Tagar solidaritas seperti #AllEyesOnBandung, #AllEyesOnUnisba, dan #AllEyesOnUnpas menggema di media sosial.
Ribuan unggahan menyuarakan dukungan agar tindakan represif dihentikan dan kampus dikembalikan sebagai ruang aman.
“Tolong repost! Malam ini Unisba dan Unpas ditembaki aparat! Posko medis pun diserang! Stay safe semua!” tulis salah satu akun yang viral di X (Twitter).
Hingga Selasa (2/9/2025) pagi, belum ada pernyataan resmi dari pihak kepolisian maupun pimpinan kampus terkait alasan gas air mata bisa masuk hingga ke jantung perguruan tinggi.
Mahasiswa menuntut agar aparat menghentikan tindakan represif. Mereka menegaskan kampus harus menjadi ruang aman untuk belajar dan berdiskusi, bukan arena konflik.
Peristiwa ini membuat Bandung disorot publik nasional. Kota Kembang kini dianggap sebagai simbol perlawanan mahasiswa sekaligus peringatan keras bahwa ruang akademik pun tak lagi steril dari represi.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Hendra Rocmawan menyampaikan langkah tersebut ditempuh untuk memastikan keamanan dan kenyamanan masyarakat pasca-aksi unjuk rasa yang memicu pengerusakan.
Dia menambahkan, pihak kepolisian masih menggelar patroli gabungan berskala besar di sejumlah ruas jalan Kota Bandung hingga Selasa (1/9/2025) malam ini.
“Patroli gabungan ini merupakan upaya pencegahan agar tidak terjadi aksi-aksi yang dapat mengganggu ketertiban umum,” ujar Kombes Hendra dalam keterangannya.
Sementaa itu, kondisi di kampus UNISBA sangat memprihatinkan karena akses bantuan medis terhambat.
Situasi yang mencekap membuat ambulans sulit masuk area kampus UNISBA. Tim medis bisa membawa ambulans di area Kampus Institut Teknologi Bandung (ITB), lokasi paling dekat UNISBA.
Petugas medis terpaksa melakukan evakuasi dengan cara berjalan kaki untuk menjangkau korban di dalam kampus.
Penembakan gas air mata di kampus UNISBA dan Unpas berlangsung beberapa jam.
Hasil rekaman CCTV terkait suasana mencekam malam itu beredar di media sosial dan grup whatsapp.
Dari video hasil rekaman CCTV terlihat jelas sejumlah petugas memukul mundur massa dengan tembakan gas air mata.
Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari pihak kampus UNISBA dan Unpas terkait insiden penyerangan ini.
Petugas kepolisian juga menjaga ketat kedua kampus. Masyarakat diminta untuk menghindari area tersebut dan mengikuti arahan dari petugas yang bertugas di lapangan.
Tinggalkan Balasan