Bekasi, Kabarkibar.id – Kadinkes Banten, Ati Pramudji Hastuti, saat ini menjadi sorotan masyarakat karena dugaan harta kekayaannya yang besar.

Perbandingannya dengan Kepala Dinas Kesehatan Lampung, Reihana, yang terkenal dengan gaya hidup hedon, membuat perhatian publik semakin terfokus pada Ati.

Harta kekayaan Ati tercatat sebesar Rp 24,5 miliar, melebihi harta kekayaan Reihana yang hanya sebesar Rp 2,7 miliar.

Isu ini menjadi viral setelah akun Twitter @bung_madin mengungkapkan kekayaan Ati yang mencurigakan.

Akun tersebut juga menyebutkan bahwa Ati memiliki sifat yang sangat kejam.

Dalam konteks ini, diungkapkan bahwa di balik penderitaan anak-anak di Banten, terdapat peran Ati.

Ia disebut sebagai “mafia kesehatan” di provinsi Banten.

Komentar tersebut juga menyebutkan bahwa meskipun anak-anak di Banten menderita, hal itu tidak berlaku bagi Ati Pramudji, Kadinkes Banten yang dianggap sebagai ASN terkaya di provinsi tersebut.

Kritik juga ditujukan kepada buruknya pelayanan publik di bidang kesehatan di Banten.

Isu tentang harta kekayaan dan gaya hidup seorang pejabat publik selalu menarik perhatian masyarakat.

Terlebih lagi, ketika ada perbedaan yang mencolok antara dua pejabat dengan posisi yang sejajar.

Pada kasus ini, perbandingan antara Ati dan Reihana mencerminkan adanya ketidakseimbangan yang mencurigakan dalam hal kepemilikan harta benda.

Terkait dengan dugaan “mafia kesehatan” yang disematkan pada Ati, hal tersebut menimbulkan kekhawatiran mengenai integritas dan transparansi dalam sistem kesehatan di Banten.

Masyarakat berharap agar pelayanan publik, terutama dalam bidang kesehatan, dapat ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dengan lebih baik.

Kasus ini menggambarkan pentingnya pengawasan dan akuntabilitas terhadap pejabat publik.

Pemerintah dan lembaga terkait harus melakukan investigasi yang menyeluruh untuk mengklarifikasi dugaan harta kekayaan Ati Pramudji Hastuti.

Jika ditemukan adanya pelanggaran etika atau tindakan yang melanggar hukum, tindakan tegas harus diambil sesuai dengan prosedur yang berlaku.