Akibatnya, kata Srimiguna, korban mengalami pendarahan.

“BY bahkan pernah melakukan KDRT dengan memukul korban menggunakan kursi hingga korban babak belur, serta menutup wajahnya dengan bantal,” ungkap Srimiguna.

Profil Bukhori Yusuf

Berdasarkan informasi yang dipublikasikan di laman resmi dpr.go.id, Bukhori Yusuf lahir di Jepara pada tanggal 5 Maret 1965.

Pendidikan tinggi yang ia tempuh dimulai dengan menyelesaikan program Sarjana (S1) di bidang Bahasa Arab di Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPI) pada tahun 1987.

Selanjutnya, ia melanjutkan studi dalam Ilmu Hadis dan Studi Islam di Universitas Islam Madina, Arab Saudi dari tahun 1988 hingga 1992.

Bukhori Yusuf juga berhasil meraih gelar pascasarjana (S2) dari Wifaq Madaris Salafiyah, Pakistan.

Sebelum menjadi anggota DPR, Bukhori Yusuf telah menjabat sebagai anggota MPR pada periode 2015-2019.

Di internal partai, ia juga pernah menjabat sebagai Direktur Law Center PKS dari tahun 2014 hingga 2017.

Bukhori Yusuf kemudian mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI dari komisi III pada periode 2009-2014 untuk daerah pemilihan Sumatera Selatan II, dan terpilih kembali untuk periode kedua pada 2019-2024.

Dalam sebuah blog pribadinya, bukhori440.com, politisi sekaligus ulama tersebut mencatat bahwa ia berhasil meraih 52.790 suara di daerah pemilihan Jawa Tengah I pada Pemilu 2019.

Dapil tersebut meliputi wilayah Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, dan Kabupaten Kendal.

Ia merupakan salah satu dari lima kader PKS yang berhasil memenangkan kursi di DPR.

Bukhori Yusuf menikah dengan istri pertamanya, Rosita Komala Dewi, dan dikaruniai empat orang anak.

Ia memiliki perhatian yang besar terhadap dunia pendidikan, terutama dalam bidang ilmu agama.

Semua bidang studi yang ia tekuni berfokus pada ajaran Islam, termasuk Hukum Islam ketika ia menempuh pendidikan di tingkat S2.

Ia pernah menjadi dosen di Sekolah Tinggi Ilmu Ushuluddin (STIU) Dirasat Islamiyah Al-Hikmah dan Universitas Mercu Buana, Jakarta.

Pada tahun 2005, Bukhori Yusuf diangkat sebagai Ketua STIU Dirasat Islamiyah Al-Hikmah, Ketua Yayasan Al Mubarak di kawasan Kembangan, Jakarta Barat, dan pengasuh SMP IT Boarding School Insan Mubarak.

Minatnya dalam kegiatan organisasi dimulai saat ia bersekolah di Madrasah Tsanawiyah (MTs), di mana ia menjabat sebagai Ketua OSIS MTs Walisongo, Pecangaan, Jepara pada tahun 1981.

Ia juga aktif dalam organisasi masyarakat (ormas) keagamaan, seperti Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), di mana ia juga pernah menduduki posisi ketua.

Selama masa kuliah, Bukhori Yusuf mendapatkan amanah sebagai Ketua Pelaksana Daurah Musim Semi bagi mahasiswa Indonesia yang berada di Arab Saudi.