KABARKIBAR.ID- Juventus masih menghadapi konsekuensi dari pelanggaran financial fair play dan kini mereka menghadapi ancaman hukuman dari UEFA.

Klub tersebut telah menyatakan kesiapannya untuk dikeluarkan dari UEFA Conference League musim depan.

Pada musim sebelumnya, UEFA telah melakukan investigasi terhadap Juventus karena ditemukan melanggar aturan financial fair play.

Pelanggaran tersebut terkait dengan pemalsuan nilai transfer pemain dan manipulasi keuntungan modal.

Selain itu, Juventus juga diduga melakukan pemotongan gaji pemain hanya selama satu bulan saat pandemi COVID-19, padahal seharusnya pemotongan tersebut berlangsung selama tiga bulan.

Pembayaran ini diduga tidak tercatat dalam laporan keuangan klub dan menghindari pembayaran pajak yang seharusnya dilakukan.

Sebagai konsekuensi dari pelanggaran tersebut, Juventus telah dikenai hukuman pengurangan 15 poin pada musim sebelumnya.

Meskipun demikian, Juventus berhasil naik peringkat dan finis di posisi ketujuh.

Sebagai hasil dari pencapaian tersebut, Juventus seharusnya mendapatkan tiket untuk bermain di UEFA Conference League.

Namun, mereka telah memutuskan untuk mundur dari kompetisi ‘kasta ketiga’ di antara kompetisi klub Eropa tersebut.

Dalam laporan media-media Italia, Juventus dikabarkan akan menyerah kepada UEFA.

Mereka rela untuk tidak berpartisipasi dalam UEFA Conference League dan memberikan tiket tersebut kepada Fiorentina (klub yang berada di bawah Juventus pada musim sebelumnya).

Keputusan ini diambil oleh Bianconeri dalam upaya untuk mencapai rekonsiliasi dengan UEFA.

Kehilangan tempat di UEFA Conference League dinilai tidak akan terlalu berdampak besar pada citra klub.

Media Corriere dello Sport melaporkan bahwa keputusan Juventus untuk mundur dari UEFA Conference League dapat membantu klub menghindari sanksi yang lebih berat di masa depan.

Salah satunya adalah larangan berpartisipasi dalam Liga Champions pada musim 2024/2025!

UEFA masih terus melakukan investigasi terhadap kasus ini.

Oleh karena itu, Juventus berusaha untuk menjalin hubungan yang baik dengan UEFA agar tidak mendapatkan hukuman yang lebih berat di masa yang akan datang.

Alasan Juventus Mandapatkan Sanksi

Juventus, salah satu klub sepak bola terbesar di Italia, menghadapi sanksi berat setelah Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) memberlakukan pengurangan 10 poin bagi klub tersebut.

Sanksi ini diberikan sebagai akibat dari kasus manipulasi finansial dan nilai transfer yang melibatkan Juventus.

Berita ini dilaporkan oleh AFP pada tanggal 23 Mei.

Dampak dari pengurangan poin ini membuat Juventus turun dari peringkat kedua ke peringkat ketujuh dalam klasemen sementara Serie A musim 2022/2023.

Sanksi tersebut berdampak signifikan terhadap peluang Juventus untuk finis di lima besar, mengingat hanya tersisa tiga pertandingan lagi.