Setiap tahun, Jokowi biasanya mengalokasikan qurbannya ke masjid lain. Herman mengatakan, ini bukan kali pertama Jokowi memilih qurban di masjid Jakarta.

“Tahun lalu kalau tidak salah, sapi kelima atau keenam yang dibantu presiden itu di Masjid Kuningan, Jakarta Selatan,” ujarnya.

Sekretariat Kepresiden sengaja berlokasi di Jakarta Barat agar pemotongan daging bisa disalurkan ke masyarakat.

Balai Kota DKI Jakarta sempat menjadi pilihan namun dibatalkan karena lokasinya dianggap terlalu jauh dari masyarakat.

Masjid Hasyim Asy’ari

Masjid KH Hasyim Asy’ari berdiri megah dibangun di atas lahan seluas 2,4 hektar dengan luas bangunan 16.985,43 meter persegi.

Masjid yang mampu menampung hingga 12.500 jemaah ini memiliki arsitektur bangunan bergaya Betawi, khususnya ornamen balang berbentuk gigi, serta dilengkapi lima menara mesjid yang melambangkan rukun Islam.

Masjid ini terletak di dekat rumah susun Daan Mogot (Rusunawa) atau biasa disebut Rusun Pesakih, dikelilingi oleh ruang terbuka hijau, memastikan sirkulasi udara alami yang baik.

Masjid KH Hasyim Asy’ari merupakan masjid besar pertama di Jakarta. Ide membangun masjid besar datang dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat masih menjadi Gubernur DKI Jakarta pada 2012.

Saat itu, Jokowi mengaku kaget mengetahui Masjid Istiqlal, masjid terbesar di Asia Tenggara, bukan milik DKI, artinya untuk saat ini Jakarta belum memiliki masjid besar.

Saat itu, keinginan Jokowi disetujui oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Setelah melihat-lihat dan mempertimbangkan berbagai pertimbangan, lahan kosong di Jalan Raya Daan Mogot, Duri Kosambi, Kalideres, Jakarta Barat dipilih sebagai lokasi pembangunan Masjid Raya Jakarta.

***