2. Imobilisasi atau tidak menggerakkan bagian tubuh yang tergigit. Caranya bisa dengan dibidai atau dibalut menggunakan benda keras, seperti kayu, kardus, atau bambu. Ini sangat penting untuk memperlambat penyebaran bisa.
3. Letakkan bagian tubuh yang tergigit di posisi lebih rendah dari jantung untuk mengurangi aliran racun menuju organ vital.
4. Bersihkan luka gigitan dengan kain bersih. Penting: Jangan menggosok, jangan mengiris, dan jangan mencoba menghisap bisa ular dari luka. Selain itu, hindari pemberian kompres es atau air panas.
5. Longgarkan pakaian dan lepaskan perhiasan di sekitar luka untuk menghindari pembengkakan yang memperparah sirkulasi darah.
6. Segera bawa korban ke rumah sakit terdekat yang memiliki fasilitas penanganan gigitan ular. Waktu adalah nyawa; jangan pernah menunggu atau menunda pengobatan.
Mengenal Apa Itu Ular Weling (Bungarus candidus)
Ular Weling atau Bungarus candidus merupakan salah satu jenis ular berbisa tinggi yang banyak ditemukan di Asia Tenggara, termasuk di Indonesia.
Ular ini mudah dikenali dari pola warna tubuhnya yang belang hitam dan putih yang melingkar secara menyeluruh dari kepala hingga ujung ekor, dengan perut berwarna putih dan ekor runcing.
Ciri-ciri khas ular weling di antaranya:
- Tubuh ramping dengan panjang bisa mencapai sekitar 1,55 meter.
- Kepala kecil berbentuk segitiga yang hampir menyatu dengan leher.
- Bersifat nokturnal (aktif di malam hari), pemalu, dan cenderung menghindari manusia, tetapi bisa menjadi agresif jika merasa terancam.
- Pola belang-belang hitam-putihnya berfungsi sebagai peringatan visual karena racunnya yang sangat mematikan.
Bahaya Racun Weling
- Ular weling memiliki racun neurotoksin yang sangat berbahaya.
- Racunnya bekerja melumpuhkan sistem saraf, menyebabkan kesulitan bernapas, dan bisa dengan cepat menyebabkan kematian jika tidak segera ditangani.
- Ular ini hidup di berbagai tempat, mulai dari hutan dataran rendah, lahan pertanian, hingga daerah dekat rumah penduduk seperti sawah dan sungai.
Tinggalkan Balasan