KABARKIBAR.ID – Claudio Domenicali, selaku CEO Ducati Motor Holding, mengaku terbuka untuk kemungkinan MotoGP membantu Honda dan Yamaha melalui potensi sistem konsesi yang diperkirakan akan berubah untuk musim 2024.
Domenicali juga mengenang masa-masa sulit Ducati tepatnya antara tahun 2011 hingga 2016.
Sistem konsesi diperkenalkan di MotoGP pada 2014 untuk membantu pabrikan berjuang untuk menjadi kompetitif.
Mereka diberikan hak khusus yang dapat mempercepat perkembangan motornya.
Pabrikan yang sudah melalui sistem konsesi antara lain Ducati, Aprilia, Suzuki, dan KTM.
Honda dan Yamaha yang tak pernah menyerah, kini berada dalam masa krisis.
Dorna Sports dan FIM juga bertekad meyakinkan MSMA (Asosiasi Pabrikan MotoGP) untuk mengubah sistem konsesi agar Honda dan Yamaha agar bisa kembali kompetitif.
Tapi ini tidaklah mudah, karena pihak Ducati, Aprilia, dan KTM harus sepakat menyetujuinya.
Adanya Konsesi MotoGP Agar Kompetisi Kembali Seimbang
Pada Jumat, 30 Juni 2023, melalui Corriere della Sera, Domenicali mengaku Ducati akan menjunjung ajang balapan dan kompetisi antar pabrikan.
Karena itu, pihaknya juga terbuka terhadap kemungkinan revisi sistem konsesi.
Ia hanya menuntut agar sistem baru itu tetap berimbang.
“Yang paling penting adalah melakukannya dengan adil. Kalau tidak, akan terlalu mudah.
“Dari sudut pandang tertentu, ini juga merupakan penghargaan atas performa Ducati yang luar biasa.”
“Kami juga memihak pada kompetisi dunia yang spektakuler, yang hebat dan dapat meningkatkan minat masyarakat,” katanya.
“Kami butuh keseimbangan. Itu juga tidak perlu dilakukan musim ini.”
“Namun, kami memahami sudut pandang promotor (Dorna), yang pantas mendapat pengakuan atas kejuaraan yang terus berkembang setelah tahun-tahun sulit akibat pandemi, “lanjut kata orang Italia itu.
Honda dan Yamaha Merupakan Pabrikan yang Turut Membantu MotoGP
Domenicali juga mengenang masa-masa sulit di Ducati setelah kepergian Casey Stoner pada 2011.
Berkat adanya sistem konsesi yang juga diizinkan oleh Honda dan Yamaha pada 2014, Ducati kini menjadi pabrikan yang sangat dominan di MotoGP dengan delapan pembalap.
Oleh karena itu, Domenicali membuka kemungkinan untuk membantu kebangkitan kedua pabrikan dari Jepang tersebut.
Tinggalkan Balasan