Teddy Minahasa terbukti melakukan perbuatan tersebut tanpa hak atau melawan hukum, yaitu menawarkan untuk dijual, menjual, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, dan menyerahkan narkotika golongan I.

Vonis ini didasarkan pada Pasal 114 ayat (2) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).

Selain Teddy Minahasa, perkara ini juga melibatkan tiga anggota polisi lainnya dan tiga orang sipil.

Anggota polisi yang terlibat dalam kasus ini adalah mantan Kapolres Bukittinggi AKBP Dody Prawiranegara, Kompol Kasranto, dan Aiptu Janto Parluhutan Situmorang.
Sementara itu, Linda Pujiastuti, Muhammad Nasir, dan Syamsul Maarif adalah warga sipil yang turut terlibat.

Keberhasilan penanganan kasus ini menunjukkan komitmen aparat penegak hukum dalam memberantas peredaran narkotika di Indonesia.

Kasus ini merupakan contoh yang serius dan menunjukkan bahwa hukum tidak pandang bulu, bahkan bagi anggota kepolisian sendiri.

Pengadilan memberikan vonis yang tegas untuk memberikan efek jera dan menyampaikan pesan bahwa pelaku tindak pidana narkotika akan diberikan hukuman setimpal sesuai dengan beratnya kejahatan yang dilakukan.

Peran tiga anggota polisi dalam kasus ini juga menjadi sorotan.

Tindakan mereka yang terlibat dalam peredaran narkotika tidak hanya melanggar hukum, tetapi juga melanggar kepercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian.

Oleh karena itu, penegakan hukum dan disiplin internal dalam tubuh kepolisian harus ditingkatkan agar anggota polisi dapat menjalankan tugas dengan integritas dan profesionalisme.

Keterlibatan sipil dalam kasus ini juga menunjukkan bahwa peredaran narkotika tidak hanya menjadi tanggung jawab aparat kepolisian, tetapi juga masyarakat secara keseluruhan.

Kerjasama antara pihak kepolisian dan masyarakat sangat penting dalam memberantas peredaran narkotika dan menjaga keamanan serta ketertiban masyarakat.

Putusan pengadilan ini menegaskan bahwa tidak ada toleransi terhadap peredaran narkotika dan memberikan pesan yang kuat bahwa pelaku kejahatan narkotika akan dihadapkan pada konsekuensi hukum yang berat.

Keberhasilan penanganan kasus ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi kasus serupa di masa depan, sehingga peredaran narkotika dapat diminimalisir dan keamanan masyarakat terjaga.